Selasa, 23 November 2010

KESULTANAN MELAYU

Tuanku Luckman Sinar Basarshah II, S.H (Serdang , 2001 - 13 Januari 2011), Tuanku Otteman Mahmud Perkasa Alam (Deli , 5 Mei 1998–21 Juli 2005), Tuanku Dr. Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmadsjah (Asahan, 1980 – sekarang), Tuanku Azwar Abdul Jalil Rahmad Shah al-Haj (Langkat, 2003 – sekarang)

KESULTANAN "MELAYU" LANGKAT

§ 1568-1580 : Panglima Dewa Shahdan
§ 1580-1612 : Panglima Dewa Sakti, anak raja sebelumnya
§ 1612-1673 : Raja Kahar bin Panglima Dewa Sakdi, anak raja sebelumnya
§ 1673-1750 : Bendahara Raja Badiuzzaman bin Raja Kahar, anak raja sebelumnya
§ 1750-1818 : Raja Kejuruan Hitam (Tuah Hitam) bin Bendahara Raja Badiuzzaman, anak raja sebelumnya
§ 1818-1840 : Raja Ahmad bin Raja Indra Bungsu, keponakan raja sebelumnya
§ 1840-1893 : Tuanku Sultan Haji Musa al-Khalid al-Mahadiah Muazzam Shah (Tengku Ngah) bin Raja Ahmad, anak raja sebelumnya
§ 1893-1927 : Tuanku Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rakhmat Shah bin Sultan Haji Musa, anak raja sebelumnya
§ 1927-1948 : Tuanku Sultan Mahmud Abdul Jalil Rakhmat Shah bin Sultan Abdul Aziz, anak raja sebelumnya
§ 1948-1990 : Tengku Atha'ar bin Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Shah, anak raja sebelumnya, sebagai pemimpin keluarga kerajaan
§ 1990-1999 : Tengku Mustafa Kamal Pasha bin Sultan Mahmud Abdul Jalil Rahmad Shah, saudara raja sebelumnya
§ 1999-2001 : Tengku Dr Herman Shah bin Tengku Kamil, cucu Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmad Shah
§ 2001-2003 : Tuanku Sultan Iskandar Hilali Abdul Jalil Rahmad Shah al-Haj bin Tengku Murad Aziz, cucu Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmad Shah, gelar Sultan dipakai kembali
§ 2003- : Kepala Kerapatan Kesultanan Negeri Langkat - Tuanku Azwar Abdul Jalil Rahmadsyah al-Hajj bin Tengku Maimun, cucu Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmad Shah

KESULTANAN "MELAYU" DELI



KESULTANAN "MELAYU" SERDANG

* 1728-1782 Tuanku Umar Johan Pahlawan Alam Syah bin Tuanku Panglima Paderap [Kejeruan Junjungan], Raja Serdang
* 1782-1822 Tuanku Ainan Johan Pahlawan Alam Syah ibni al-Marhum Tuanku Umar [Al-Marhum Kacapuri], Raja Serdang.
* 1822-1851 Tuanku Thaf Sinar Basyar Syah ibni al-Marhum Tuanku Ainan Johan Pahlawan Alam Shah [Al-Marhum Besar], Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Serdang
* 1851-1879 Tuanku Muhammad Bashar ud-din Saif ul-'Alam Shah ibni al-Marhum Sultan Thaf Sinar Bashar Shah [Al-Marhum Kota Batu], Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Serdang
* 1879-1946 Tuanku Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah ibni al-Marhum Sultan Bashar un-din [Al-Marhum Perbaungan], Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Serdang
* 1946-1960 Tengku Rajih Anwar ibni al-Marhum Sultan Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah, Tengku Putra Mahkota, Kepala Rumah Tangga Istana Serdang
* 1997-2001 Tuanku Abu Nawar Sinar Sharifu'llah Alam Shah al-Haj ibni al-Marhum Sultan Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah, Sultan dan Pemangku Adat Negeri Serdang
* 2001 – 2011 Tuanku Luckman Sinar Basharshah II ibni al-Marhum Sultan Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah, Sultan dan Pemangku Adat Negeri Serdang
*2011 – sekarang Tuanku Achmad Tala'a Sharifu'llah Alam Shah ibni Tuanku Abu Nawar Sinar Sharifu'llah Alam Shah.

KESULTANAN "MELAYU" ASAHAN

• Raja Yang Dipertuan Abdul Jalil ibni Sultan Alaiddin Mahkota Alam Johan Berdaulat ((Sultan Alaiddin Riyatsyah I Al Qahhar – Sultan Aceh ke XII) [Marhum Tangkahan Sitarak] dimulai 1630.
• Raja Yang Dipertuan Saidisyah ibni Raja 'Abdu'l Jalil [Marhum Simpang Tiga/Simpang Touba]
• Raja Yang Dipertuan Muhammad Rumsyah ibni Raja Saidisyah [Marhum Gagap]
• Raja Yang Dipertuan Abdul Jalil Syah II ibni Raja Muhammad Rumsyah [Marhum Mangkat di Sungei Raja] (1760 - 1765)
• Raja Yang Dipertuan Dewa Syah ibni Raja Abdul Jalil [Marhum Pasir Putih](1756 – 1805)
• Raja Yang Dipertuan Musa Syah ibni Raja Dewa Syah [Marhum Rantau Panjang] (1805 – 1808) Mangkat saat Permaisurinya, yaitu Encik Fatimah (puteri Bendahara Megat Gunung) sedang mengandung putra beliau.
• Raja Yang Dipertuan Muhammad Ali Syah ibni Raja Dewa Syah(1808 – 1813). Beberapa bulan berkuasa, lahir putra Raja Musa Syah, yaitu Raja Muhammad Ishaq – berikutnya kelak menjadi Raja Yang Dipertuan Muda Negeri Kualuh
• Tuanku Sultan Yang Dipertuan Besar Muhammad Hussein Syah ibni Raja Muhammad Ali Syah [Marhum Sirantau] (1813 – 10 Pebruari 1859)
Tuanku Sultan Yang Dipertuan Besar Ahmad Syah ibni Tuanku Muhammad Hussein Syah [Marhum Maharaja Indrasakti] (1859 – 27 Juni 1888). 1865 Sultan Ahmad Syah diasingkan oleh Belanda bersama adiknya Tengku Muhammad Adil ke Riau. Sedangkan adiknya yang lain Tengku Pangeran Besar Muda diasingkan oleh Belanda ke Ambon. Sejak tahun 1865 s/d 1868 atas arahan residen Belanda di Riau Elisa Netscher, Asahan diperintah oleh Tengku Naamatullah negeri Kualuh dan Leidong, dan dari tahun 1868 s/d 1886 Asahan diperintah oleh 4 pembesar Melayu. 1885 Belanda mengizinkan Sultan Ahmad Syah dan Tengku Muhammad Adil kembali ke Asahan dengan syarat tidak boleh campur tangan dalam dunia Politik. Dan tidak lama kemudian Tengku Pangeran Besar Muda juga diizinkan pulang ke Asahan oleh Belanda. Sultan Ahmad Syah kembali memerintah pada 25 Maret 1886 sampai 27 Juni 1888. Selama memerintah beliau pernah menandatangani perjanjian politik dengan Belanda pada tanggal 25 Maret 1886 di Bengkalis ( Akte Van Verband ).Sultan Ahmad Syah mangkat tanpa memiliki anak seora
• Tuanku Sultan Yang Dipertuan Besar Muhammad Husain Rahmad Shah II ibni Tengku Muhammad 'Adil (8 Oktober 1888 - 7 Juli 1915)
• Tuanku Sultan Yang Dipertuan Besar Saibun Abdul Jalil Rahmatsyah. Beliau mulai memerintah sejak 7 Juli 1915 sampai tahun 1956. Akan tetapi karena ketika dilantik beliau masih kecil, pemerintahan dipegang oleh saudara ayahnya Tengku Alang Yahya. ( Tengku Regent Negeri Asahan ). Beliau ditabalkan menjadi Sultan Asahan di Istana Kota Raja Indra Sakti Tanjung Balai pada hari Kamis 15 Juli 1933 pukul 11.00 WIB ( 9 Safar 1353 H ). Mangkat pada 6 April 1980.
• Tuanku Dr Kamal Abraham Abdul Jalil Rahmatsyah ibni Tuanku Saibun Abdul Jalil Rahmatsyah, Sultan Pemangku Adat Negeri Asahan (17 Mei 1980 – sekarang)

2 komentar:

  1. mantap x lah memang om tatok ni. datanya detail. jadi pgen lihat masa kerajaan dulu khususnya utk kota saya medan. sayang tidak ada alat utk bs kembali ke masa lalu

    BalasHapus
  2. Sejarah yang sangat luar biase..
    Alhamdulillah Dah tahu silsilah macam ni. jadi gembira rase .

    BalasHapus