Orang Melayu mengenal
sejenis minuman tradisional sebagai penyegar badan, yaitu Serbat atawa Sorbat. Berbahan dasar
halia, buah pelaga, kayu manis, pandan, & bahan
lainnya. Disebut Syarbat Zanjabil dalam bahasa Arabnya.
Namun agaknya berbeda
Syarbat Zanjabil yang diramu Raja Ahmad Thabib, ia mampu menjadi ubat untuk
berbagai penyakit di masa itu.
Raja
Ahmad Thabib bin Raja Hasan bin Raja Ali Haji
adalah seorang ulama dan tabib (dokter) di Kesultanan Riau. Ibunya adalah
Raja Maimunah, puteri Raja Abdullah atau al-Marhum Mursyid Yang Dipertuan Muda
Riau-Lingga ke IX. Berdasarkan catatan Raja Muhammad Yunus Ahmad, disebutkan
bahwa Raja Ahmad Thabib lahir tahun 1282 H/1865 M di Pulau Penyengat Indera
Sakti.
Berdasarkan buku
catatan Raja Muhammad Sa’id bin Raja Jaafar, disebutkan bahwa beliau memiliki
12 orang saudara. Yaitu:
1. Raja Abdullah Hakim (seorang ulama besar, Hakim Kerajaan Riau-Lingga),
2. Raja Khalid Haitami (ulama dan tokoh politik, meninggal dunia di Jepang
sewaktu menjalankan urusan rahasia),
3. Raja Ahmad Thabib,
4. Raja Manshur,
5. Raja Mariyah,
6. Raja Qamariah,
7. Raja Umar (Mudir Mathba’ah Al-Ahmadiah yang pertama),
8. Raja Ali Andi,
9. Raja ‘Abdur Rasyid,
10. Raja Kaltsum,
11. Raja Rahah, dan
12. Raja ‘Amimah.
Sumber tentang Raja
Ahmad Thabib ditulis oleh Raja Muhammad Yunus bin Raja Ahmad dalam Peringatan,
No.1, th.1, Mei 1939, dicetak oleh Al-Ahmadiah Press, 101 Jalan Sultan,
Singapura. Dalam tulisan tersebut terdapat gambar Raja Ahmad Thabib ketika
berusia 77 tahun. Dalam tulisan tersebut disebutkan, pada tahun 1299 H (1881 M)
Raja Ahmad Thabib berangkat ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah
menunaikan ibadah haji dan mengunjungi seluruh Tanah Arab, beliau baru kembali
ke Penyengat pada tahun 1300 H (1882 M).
Di tahun 1301 H (1883 M),
Raja Ahmad Thabib mendapat pengakuan sebagai tabib (dokter) di Penyengat dan
mulai menjadi tabib patikuler.
Selanjutnya,
beliau mendapat besluit bertarikh 25 Rabiulawal 1319 H (1901 M),
No. 6/8, tanda pengangkatan Raja Ahmad Thabib, sah menjadi
tabib resmi kerajaan.
Semasa Tuanku Sultan
Abdulrahman Muazzam-Syah dimakzulkan oleh Belanda, Raja Ahmad Thabib
pun dipensiunkan pada tahun 1911 M.
Berdasarkan tulisan
Raja Muhammad Yunus Ahmad dalam Peringatan, di Penyengat sendiri ada beberapa
orang tabib yang terkenal di antaranya adalah Tabib Engku Haji Daud.
Raja Ahmad Thabib
menghasilkan beberapa buah karya tulis, di antaranya adalah:
1. Syair Nasihat Pengajaran Untuk Memelihara Diri,
2. Syair Tuntutan Kelakuan,
3. Risalah Rumah Ubat Raja Haji Ahmad Pulau Penyengat Riau.
Beberapa karya mengenai
ilmu pengubatan Raja Ahmad Thabib antara lain:
1. Khasiat dan Kaifiat Guna Ubat Tuan Brokdes dan
2. Tuan Setman Napal Negeri Holanda. Karya ini disusun oleh Raja Sa’id bin
al-Marhum Raja Ahmad dari beberapa dokumen yang terdapat dalam Rumah Ubat Raja
Ahmad Thabib. Dokumen-dokumen tersebut hanya beberapa lembaran-lembaran dengan tanggal
penulisan 1 Muharam 1323 H. Penulisan dilakukan di Penyengat. Dalam
dokumen tersebut disebutkan kandungan nama-nama ubat (baca: obat) dalam bahasa
asing dan kegunaannya.
Beberapa lembar dokumen
membicarakan pengubatan selain yang tersebut di atas, dapat dipastikan karangan
Raja Ahmad Thabib, meskipun judul sebenarnya belum diketahui. Isinya antara
lain membahas tentang nadi. Manuskrip yang tidak lengkap tersebut dapat ditemui
dalam kitab Thaiyib al-Ihsan fi Thibb al-Insan karya Syeikh Ahmad al-Fathani.
Dari sini dapat dipastikan bahawa Raja Ahmad Thabib sempat belajar kitab
Thaiyib al-Ihsan fi Thibb al-Insan karya Syeikh Ahmad al-Fathani karena mulai dari
halaman depan kitab tersebut hingga akhir terdapat catatan-catatan tulisan
tangan Raja Ahmad Thabib. Sebagaimana manuskrip Raja Ahmad Thabib membahas nadi
dan pemeriksaan penyakit melalui air kencing, dalam karya Syeikh Ahmad
al-Fathani juga terdapat pembahasan mengenai hal tersebut.
Tulisan Raja Ahmad
Thabib selanjutnya, “Fasal Yang Pertama Pada Menyatakan Nadi Yang Bernama
Zahabi: Jika ditekan perlahan-lahan, maka keras pukulnya di atas, alamat banyak
angin panas dalam anggotanya.
Dan jika ditekan
perlahan-lahan, maka ada pukulnya jatuh, barangkali terasa sedikit-sedikit,
alamatnya paru-parunya kembang, banyak sejuk.
Dan jika ditekan
perlahan-lahan, maka tidak ia memukul di atas, maka ada ia memukul di dalam
sedikit-sedikit, alamat banyak balghamnya (balgham = lendir atau dahak)
bercampur angin dan ketul balghamnya itu.
Dan Fasal Yang Kedua
Pada Menyatakan Nadi Yang Bernama Turabi: Jika ditekan perlahan-lahan, maka ada
pukulnya perlahan-lahan di atas, alamat ada angin sejuk, maka menjadi lesu tubuhnya.
Dan jika ditekan keras,
maka pukulnya pun keras, alamat ada angin panas pada tubuh.
Dan jika ditekan
perlahan-lahan, maka pukulnya itu keras, alamat dalam perutnya terlalu sangat
panas.
Dan jika ditekan
perlahan-lahan, maka tiada sekali-kali ia memukul…” (naskah rusak, tidak dapat
dibaca).
Ada pun pemeriksaan
melalui air kencing Raja Ahmad Thabib menulis sebagai berikut, “Fasal Yang
Ketiga Pada Menyatakan Melihat Kepada Air Kencing: Bermula jika warna air
kencingnya itu kuning pertengahan alamat tabiatnya itu sederhana.
Dan jika sangat
kuningnya, hampir kepada merah, alamat panas tubuhnya.
Dan jika warna itu sangat merahnya, alamat sakitnya itu di dalam dada, tetapi
sejuk.
Dan jika warnanya merah bercampur kuning, alamat panas sekalian badan, dan
angin, dan demam, dan terkadang yang demikian itu lendir dan darah, maka bisa,
serba salah. Tidur pun tidak boleh. Jika tidak boleh, panas, kencing sakit,
huap semuanya sampai ke hati.
Dan jika warnanya merah semua, lagi cair, alamat hangus segala badan, darah dan
tulang di dalam badan semuanya buruk. Dan tempat kencing sudah luka, ke sungai
kecil sakit dan terkadang keluar nanah, atau darah, atau keluar kura
kuning-kuning.
Dan tiada boleh tidur dan bisa ari-ari.
Dan jika warnanya merah atau pekat, alamat luka tempat kencing dan demam siang
malam, dan kurus badannya. Tiada boleh tidur, dan hatinya rosak. Lagi tabiatnya
ketakutan sentiasa seperti gila.
Dan batuk selama-lamanya kemudian keluar darah … “
Di antara jenis
ubat-ubatan yang paling mujarab dan dulu sangat terkenal di lingkungan
masyarakat Melayu masa itu adalah Syarbat Zanjabil. Serbat Halia ala Raja Ahmad
Thabib ini, telah terbukti banyak menyembuhkan pelbagai penyakit dalam
seperti sakit jantung, sakit tulang, sakit kuning dan lain-lain.
Koleksi ubat Raja Ahmad
Thabib yang juga sangat terkenal adalah dua jenis minyak yang dipakai secara
turun temurun dalam keluarga Raja Ahmad Thabib. Kedua minyak tersebut adalah
Minyak Mengkasar dan Minyak Bau. Kedua jenis minyak tersebut berfungsi untuk
jenis sakit luar, seperti perut masuk angin, disengat binatang berbisa, bahkan
kedua-duanya juga berfungsi untuk ubat keseluk-an/kerasukan, kejang-kejang dan
lain-lain.
Pengubatan Melayu
lainnnya yang dikuasai Raja Ahmad Thabib adalah operasi atau pembedahan.
Pada satu peristiwa
Raja Ahmad Thabib pernah membedah pasiennya hanya dengan sembilu (buluh yang
ditajamkan seperti pisau).
Peristiwa tersebut
terjadi ketika di Pulau Penyengat dan Tanjungpinang belum terdapat peralatan
pengobatan modern. Dikisahkan bahwa sebelum melakukan pembedahan yang sangat
mendesak dan mendadak Raja Ahmad Thabib menggambarkan pembedahan itu hanyalah
untuk pertolongan sementara saja, karena ketahanan pasien hanya sekitar antara
tujuh sampai sepuluh jam saja.
Untuk menyelamatkan
pasien tersebut, semestinya pasien harus dibawa ke Singapura supaya diberi
pengubatan yang lebih modern. Pelayaran dari Tanjungpinang ke Singapura ketika
itu memakan masa tujuh jam. Ternyata pasien selamat ketika dibedah (operasi)
dan selanjutnya dalam perawatan moden di Singapura pasien tersebut juga
selamat.


Komentar