Nur Ainun binti Muhammad Siddik lahir tahun 1932, dan menikah
dengan seorang musisi - Ahmad Fuad pada tahun 1956
Karirnya di dunia musik dimulai ketika dirinya mengikuti Bintang
Radio yang digelar di RRI tahun 1951. Bakat dan anugerah suara yang merdu membuatnya
meraih tujuh kali bintang Radio berturut-turut. Setelah itu, Nur Ainun pun
bergabung dalam grup musik Orkestra Sukma Murni
.
Sejak bergabung di Orkestra, debutnya di dunia musik semakin tersohor. Tidak hanya menyanyikan lagu orang lain seperti Keluhan Jiwa karya Muhammad Nasir, Nur Ainun juga mulai menciptakan lagu-lagu Melayu sendiri. Setidaknya ada 10 lagu ciptaannya yang popular di antaranya, Jangan Duduk Termenung, Bunga dalam Taman, Tak Putus Asa, dan yang lainnya.
Sejak bergabung di Orkestra, debutnya di dunia musik semakin tersohor. Tidak hanya menyanyikan lagu orang lain seperti Keluhan Jiwa karya Muhammad Nasir, Nur Ainun juga mulai menciptakan lagu-lagu Melayu sendiri. Setidaknya ada 10 lagu ciptaannya yang popular di antaranya, Jangan Duduk Termenung, Bunga dalam Taman, Tak Putus Asa, dan yang lainnya.
Nurainun sang maestro ini, dimasanya sangat terkenal di wilayah
Melayu, tidak saja di Sumatera, ia juga diundang hingga ke luar negeri. Ada
beberapa lagu yang sempat dipopularkan Nurainun di eranya dalam rekaman bersama
orkesnya, antara lain: Keluhan Jiwa, Tanjung Katung, Seri Mersing, Bahtera
Merdeka, Berbudi, Berpisah, Bentan Telani, Damak, Dayang Senandung, Disebut
Jangan Dikenang Jangan, Kasih Ibu, Kasih Terbayang, Kecewa, Kisah Dalam
Kenangan, Kuala Deli, Lama Tak Jumpa, Nak Dara Merindu, Perasaan, Senyum Dalam
Tangisan, Seri Deli, Seri Tamiang, Takdir, Umpan Jinak Di Air Tenang, Selayang
Pandang, Laksamana Mati Dibunuh. *(Muhar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar