Bernama lengkap Tengku
Amir Hamzah gelar Pangeran Indera Putera ibni Tengku Pangeran Muhammad
Adil ibni Tengku Hamzah, (lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Timur, 28
Februari 1911 – meninggal di Kuala Begumit, 20 Maret 1946 pada umur 35 tahun.
Menurut catatan Tengku Abdullah Hod - Saudara Kandung Tengku Amir Hamzah,
tanggal lahir bukan 28, tetap tanggal 11) adalah seorang sastrawan Indonesia
angkatan Pujangga Baru. Ku Busu, begitu panggilan buat Tengku Bungsu ini, lahir
dalam lingkungan keluarga bangsawan Melayu (Kesultanan Langkat) dan banyak
berkecimpung dalam alam sastra dan kebudayaan Melayu.
Pada tahun 1918 Tengku Amir Hamzah masuk sekolah dasar berbahasa Belanda
namanya “Langkatsche School” yang
mempunyai 7 tingkatan kelas, didirikan oleh Sultan Langkat Tengku Abdul Azis
pada tahun 1900 dengan mendatangkan guru-guru dari negeri Belanda.
Juli 1925 Tengku Amir Hamzah tamat dari H.I.S. (Hollandsch Inlandsche School) Tanjung Pura, Agustus 1925 ke sekolah
M.U.L.O. (Meer Uitgebreid Lager
Onderwijs) di Medan pada tingkatan “Voorklas”
(kelas pendahuluan). Setelah tahun ke 2 Tengku Amir Hamzah dipindahkan ke
Jakarta dan meneruskan kelas 2 di Christelyke MULO Manjangan sampai tamat tahun
1929. Setelah tamat dari M.U.L.O. di Jakarta, Tengku Amir Hamzah melanjutkan
sekolahnya ke A.M.S. (Algemeene
Middlebare School) di Jogjakarta 1929 - 1932.
Penghujung 1932, Ku
Busu kembali ke Jakarta memasuki Perguruan Tinggi, Rechtshooge School (Sekolah
Hakim Tinggi). 1928 - 1932 Turut mempersiapkan Sumpah Pemuda & aktif dalam
gerakan pemuda.
1930, menjadi Ketua Penyelenggara Kongres Pertama Indonesia Muda se-Indonesia,
kemudian Tengku Amir Hamzah menjadi Ketua Indonesia Muda cabang
Jogja/Solo.Turut menggagas Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).
1933 bersama-sama Armyn Pane dan Sutan Takdir Alisyahbana, Tengku Amir Hamzah
menginisiasi pendirian majalah “Poedjangga Baroe” Madjallah Kesoesasteraan
& Bahasa.
1937 Kembali ke Langkat dan dinobatkan menjadi Tengku Pangeran Indera Putera
dengan tugas menjadi Pangeran Kepala Luhak di Langkat Hulu.
1942-1945 Tengku Amir Hamzah merangkap tugas sebagai Ketua Pengadilan Kerapatan
Kerajaan Langkat.
29 Oktober 1945 Gubernur Sumatera Mr Teuku Muhammad Hassan mengangkat Tengku
Amir Hamzah sebagai Wakil Pemerintah Republik Indonesia untuk daerah Langkat
dengan berkedudukan di Binjai, sebagai pertimbangan bahwa Ku Busu adalah
seorang republikan.
Kosa Kata Melayu Tinggi Dalam Karya Amir Hamzah
Kita menemukan banyak
kosa kata Melayu dalam Puisi & Prosa karya Tengku Amir Hamzah, beberapa
kosa kata itu kini jarang terpakai, sebut saja seperti:
1. Kaulah kandil kemerlap (Kandil=sejenis
lampu yang bersegi)
2. Kujunjung di atas hulu (Hulu=kepala)
3. Kudaduhkan di selendang dendang (Daduh=timang
sambil berdendang)
4. Dengan jarimu menirus halus (Menirus=menipis,
tidak membengkak)
5. Gambuh asmara lurus lampai (Gambuh=berjangkit.
Lampai=kecil, panjang, slim)
6. Umbai badai (Umbai=meluruskan
yang kusut)
7. Runtuh ripuk tamanmu rampak (Ripuk=rusak.
Rampak=rimbun)
8. Terapung naik jung bertudung (Jung=sejenis
sampan)
9. Kini kami bertikai pangkai (Pangkai=berbeda
pendapat)
10. Benang raja mencelup ujung (Benang
Raja=pelangi)
11. Ranggitkan daku ke lengkung pelangi (Ranggit=gantung,
kait)
12. Puadaimu padma-seraga (Puadai=sesuatu
yang digelar untuk tempat duduk/laluan dari pembesar. Padma =Seroja. Seraga=lis
penutup, bantal singgasana bersulam emas, Padma
Seraga=Kain yang bercorak seroja dengan ujung-ujungnya berhias).
13. Berjulang datang
ubur terkembang (Julang = tampak
menyembul tinggi, membubung tinggi, menjunjung atau menggendong di pundak
tinggi tanda hormat).
14. Elang leka sayap tergulung (Leka
= lengah, lalai krn tertarik hatinya kepada sesuatu).
15. Jangan percaya
hembusan cedera (Cedera = cacat,
cela, luka, mungkir janji, perselisihan. Hembusan
Cedera= provokasi).
16. Sungkumkan sujud
hati sanubari (Sungkum = meniarap
tunduk wajah di bawah).
17. Restu sempana
memangku daku (Sempana = berkat
tuah).
18. Bunga cerca melayu
lipu. Lipu aku diharu sendu (Lipu =
tidak bercahaya, muram, layu).
19. Senak terhentak
raga kecewa (Senak = berasa sesak
dalam perut atau dada)
20. Hibuk mengamuk hati
tergari (Hibuk = sibuk, Tergari = terborgol, terbelenggu)
* (M Muhar Omtatok)
Komentar