Enkulturasi merupakan proses seseorang belajar
dan menyerap nilai, norma, adat, dan perilaku dari budaya tempat ia dibesarkan.
Ini adalah cara individu menjadi anggota masyarakat yang berfungsi, memahami,
dan berpartisipasi dalam budayanya sendiri.
Enkulturasi melibatkan pembelajaran tentang
bagaimana berperilaku, berpikir, dan merasa sesuai dengan norma dan nilai-nilai
budaya yang berlaku. Proses ini terjadi dalam berbagai lingkungan, mulai
dari keluarga, sekolah, komunitas, hingga masyarakat luas.
Enkulturasi berperan penting dalam membentuk
identitas diri dan pemahaman individu tentang peran dan posisinya dalam
masyarakat. Enkulturasi berbeda dengan akulturasi. Enkulturasi adalah
mempelajari budaya sendiri, sementara akulturasi adalah mempelajari budaya lain.
Dengan kata lain, enkulturasi adalah bagaimana kita menjadi "kita"
dalam suatu budaya tertentu.
Enkulturasi menjadi penting karena merupakan
proses di mana individu belajar dan menginternalisasi nilai, norma, dan praktik
budaya dari kelompok masyarakat tempat mereka tinggal, sehingga memungkinkan
mereka untuk berpartisipasi secara efektif dan membangun identitas sosial.
Enkulturasi membantu individu memahami dan menerima
nilai-nilai, norma, dan aturan yang berlaku dalam masyarakat mereka,
memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan baik dan berperilaku sesuai. Melalui
enkulturasi, individu membentuk identitas sosial mereka, yaitu pemahaman
tentang siapa diri mereka dalam konteks budaya mereka, yang membantu mereka
merasa menjadi bagian dari kelompok sosial tersebut.
Enkulturasi memastikan bahwa nilai-nilai, tradisi,
dan pengetahuan budaya suatu masyarakat diteruskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya, membantu menjaga kelestarian budaya. Proses
enkulturasi membantu individu beradaptasi dengan lingkungan sosial mereka,
memungkinkan mereka untuk berintegrasi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan
bermasyarakat. Selain memungkinkan individu untuk memahami dan menghargai
budaya mereka sendiri, serta budaya lain, enkulturasi meningkatkan toleransi
dan kerukunan antar kelompok budaya.
Contoh sederhana enkulturasi, misalnya seorang anak
belajar berbicara bahasa ibunya dari keluarganya, anak belajar cara makan yang
umum di lingkungan puaknya, belajar tentang nilai-nilai moral dan etika yang
berlaku di masyarakatnya melalui pendidikan dan interaksi sosial. Anak-anak
belajar tentang adat tradisi dan kesenian tradisional dan makna di baliknya
melalui keluarga dan masyarakat.
Dengan demikian, enkulturasi merupakan proses yang
esensial bagi individu untuk beradaptasi, berintegrasi, dan berkontribusi pada
kelangsungan budaya masyarakat tempat mereka hidup.
Proses enkulturasi dapat dibagi menjadi beberapa
tahapan:
· Pengenalan
dan Penyesuaian: Individu mulai mengenal lingkungan sosial dan adat
istiadat, serta mulai menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku.
· Koeksistensi
dan Pluralitas: Individu mulai memahami keberagaman budaya di sekitarnya
dan mulai menempatkan identitas budayanya dalam konteks yang lebih luas.
· Sinkretisme
Budaya: Pada tahap akhir, enkulturasi dapat menghasilkan perpaduan antara
budaya tradisi dengan budaya lain, atau
bahkan munculnya bentuk-bentuk budaya baru yang merupakan hasil dari adaptasi
dan perpaduan.
Komentar