oleh: M
Muhar Omtatok
Dalam bahasa Melayu, Hantu berarti makhluk gaib yang
diceriterakan jahat dan dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu.
Ada istilah Keteguran atau disapa hantu ,sebuah kiasan untuk menyatakan demam
sepulang berjalan-jalan, sesudah mandi di sungai atau sesudah bermain-main di
panas matahari.
Kata hantu dipakai beragam dalam kiasan dan pepatah,
seperti:
Rupanya
seperti hantu (rupanya sangat buruk),
Ia
berhantu makan durian (Ia gemar sekali makan durian);
Takut
di hantu , terpeluk ke bangkai (mendapat kesusahan
atau kecelakaan karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu
ditakuti).
Orang Melayu mengenal, kata:
1. Akuan: orang halus (hantu dsb) yg menjadi pelindung atau yg
memasuki orang. Orang jawa mengenal istilah ‘perewangan’ untuk katayang sama
dengan kata Akuan ini.
2. Puaka: Penunggu gaib, yaitu makhluk gaib yang dahulu dijadikan
akuan, lalu ia merasuk ke tubuh seseorang dari waris pemilik akuan hingga 7
turunan. Jika tubuh yang dimasuki tidak sebadan, maka si pemilik tubuh diyakini
akan sakit atau terlihat aneh.
3. Biadi: sesuatu yang bersarang di tubuh, jika arti sebenarnya boleh
saja berarti cacing yang bersarang di perut. Namun makna kiasnya adalah sesuatu
keburukkan yang bersarang, jika meninggal boleh menularkan.
Saat ini, mungkin kita tak lah perlu percaya adanya
hantu, namun sekedar berbagi khazanah, dahulu kita sering mendengar nama-nama
hantu menurut bahasa orang Melayu:
1. Mambang: makhluk halus yg menurut
kepercayaan sebagian orang membinasakan manusia, penghulu sekalian hantu,
dengan bermacam-macam warnanya. Di laut ada 8 petala dengan 8 Mambang,
yaitu: Mayang Mengurai, Laksemana, Mambang Tali Arus, Mambang Jeruju,Katimanah,
Panglima Merah, Datuk Panglima Hitam dan Baburrahman di Baburrahim.
2. Jembalang: makhluk halus penunggu
anasir, seperti tanah, air, angin.
3. Si jambu rakai : Hantu penjaga buaya
4. Penanggalan (Tenggalong): sesuatu yang
ditanggalkan atau keluar dari sesuatu, yang diyakini mampu menghisap darah bagi
orang yang baru beranak. Bahasa sastranya adalah: Sedangbela.
5. Langsuir: hantu yang beragam bentuk yang terbang, bisa
seperti kepala beserta usus, seperti elang, kunun dari bayi mencari bayi. Jika
di Bali disebut Leak.
6. Puntianak: hantu perempuan, suka mengambil anak kecil atau
mengganggu orang melahirkan. Di jawa disebut Kuntilanak.
7. Pelesit: hantu yang masuk ke dalam belalang,
menghisap darah atau menyakitkan orang. Kunun boleh juga suruhan orang.
Pepatah: Macam punyi pelesit (Tak merdu)
8. Polong: hantu atau roh jahat yg suka mengganggu orang
hingga menyebabkan penyakit, penyakit saraf yg disebabkan oleh guna-guna.
Pepatah: Seperti polong kena sembur (berlari cepat-cepat krn ketakutan dsb),
Seperti kena polong (kelakuan tak terajar).
9. Hantu Dengut: hantu menyuruk terdiam namun seperti
berbunyi gema memanjang spt bunyi burung puyuh, gung, dsb.
10. Sanai:
hantu berbentuk tikar, api, batang kayu di laut atau di darat (sungai).
11. Kalimair: Sanai api.
12. Hantu
Guni/Hantu Hitam: bila bersampan tengah malam, kadang ia ikut
disampan, menyengetkan arah sampan.
13. Kalimbidai:
Hantu tikar yang menggulung korban, sampai korban tak berdarah lagi.
14. Kalimuning:
ia berbentuk ikan dondong di lubuk.
15. Birik-birik: Burung malam berbunyi : berek berek, bila melintas
rumah, di rmah konon jadi sakit.
16. Burung
Tujuh: burung malam juga, bertuju membawa sakit.
17. Udang Gara: semacam tahi bintang sebagai kiriman.
18. Anggau:
wujud lelaki besar lagi seram, berbau anyir.
19. Bunian:
Makhluk gaib yang sama persis dengan manusia, namun peradaban tradisional.
20. Hantu
Perigi: Hantu dalam sumur buta, tubuhnya berlumut.
21. Hantu
Bungkus: Hantu terbungkus kain putih.
22. Hantu
Dengut: Hantu yang menyuruk di tempat sepi dan membunyikan suara seperti
puyuh, gong yang dipalu.
23. Hantu Raya: Makhluk gaib yang bertindak
sebagai kembaran bagi praktisi ilmu hitam, memberikan kekuatan besar.
24. Humang: Makhluk kecil seperti liliput,
yang beraktifitas sama seperti manusia.
Semua saya sajikan sebagai khazanah lampau
saja,bukan untuk dipercayai
Komentar