KAMUS MELAYU SUMATERA UTARA (2)

oleh: M Muhar Omtatok 

Aah : iya

Acan: sengaja mengusik atau mengejek
Acap-Acap: air setinggi
Aci: boleh; sah
Acik: panggilan untuk adik dari orangtua; nama timang timangan untuk anak kedua bungsu
Acu: menacungkan sesuatu
Agah: bercanda (biasanya dengan bayi)
Ageh: beri
Agham-agham: ikatan atau pegangan yg asal asalan
Aghie: kemarin; waktu yg sudah lewat
Agh0k: hasuk; provokasi
Agu: kocok; aduk supaya menyatu
Ajang: milik; kepunyaan
Ajat: ingin; hasrat
Aj0k: tiru
Ak0r: cocok; harmonis
Alahai: aduhai
Alak-alak: remaja usia kira-kira 11-15 tahun
Alang: tutur untuk anak ketiga
Aleh: seandainya; mana tahu
Alip: permainan kanak-kanak, misalnya Alip berondok, alip jongkok, dll
Alip-alip: buku belajar membaca huruf arab hingga ke juz amma
Alu: kayu penumbuk untuk menumbuk padi dsb
Ambai: jarring/pukat untuk menangkap ikan/udang yg dipasang di tengah arus air dengan 2 tiang
Ambe: saya; aku
Ambek: ambil
Ambek pakan: ambil hati; menunjukkan seolah empati
Ampan: terpental krn mengenai sesuatu
Andak: tutur untuk anak kelima
Andam: memotong atau mencukur sedikit rambut mempelai sebelum bersanding; cukur surai
And0ng: nenek
Angah: turur untuk anak kedua
Angek: hangat hati; iri
Anggagh: pamer kekuatan atau kekayaan
Anggau: makhluk halus sejenis genderuwo
Angg0k anggai: kondisi mengangguk karena mengantuk; terkantuk beruk
Angleh: cocok; serasi dlm hal pekerjaan atau kemitraan dalam kerja
Antah: kulit padi dalam tumpukan beras
Ant0k: bentur
Aok: iya; ya; iyalah
Apam balik: martabak manis
Api api: benalu
Asak: dorong; desak
Atak: bagi-bagi
At0gh: atau
At0k: Orangtua dari ayah atau emak kita
Awah: system bagi hasil antara pemilik dan pertanak atau petani
Awak: diri pribadi; diriku; dirimu
Ayak: serak
Ay0h: ayah
Ayong: tutur anak pertama (Sulong/Long/Yong/Iyong)

Akar Ali-ali: jw brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f.; juga T. cordifolia (Thunb.) Miers dan T. rumphii Boerl.) adalah tanaman obat tradisional , Rebusan batangnya yang terasa sangat pahit biasa dijadikan obat rematik, mengurangi gula darah, menurunkan panas, dan membantu mengurangi gejala kencing manis. Klasifikasi dari tanaman ini termasuk kedalam famili tanaman Menispermaceae.Tanaman ini kaya kandungan kimia antara lain alkaloid (berberina dan kolumbina yang terkandung di akar dan batang,damar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, hars, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotoksin); sejenis ikan hiu

Alang: galang; anak urutan ketiga; lang cik: anak urutan kesepuluh

Alit:  tepi anyaman

Ambai: jaring yg dipasang pd belat dsb: pencari ikan menahan -- nya; meng·am·bai v menangkap ikan dng ambai; 
am·bai·an n 1 hasil mengambai (ikan, udang, dsb); 2 tempat mengambai; bercucuran; tepercik-percik: ia pergi dng air mata ~; meng·am·bai-am·bai·kan v memercik-mercikkan (air)

Ambik: ambil

Ampu: meng·am·pu v menahan di bawah (dng telapak tangan); menyokong dr bawah (supaya tidak runtuh): para hamba sahaya ~ pakaian raja; ki mengangkat; menyan-jung: siapa pandai ~ nya akan mendapat segala sesuatu darinya; meng·am·pu·kan v memerintah (negeri, kerajaan): sepuluh tahun lamanya ia ~ negeri itu; peng·am·pu n 1 penyangga; penyokong; penopang: panggung darurat itu roboh krn ~ nya patah; (orang) yg memerintah (negeri, kerajaan, dsb); orang yg menjaga keselamatan orang lain; wali; orang tua; pembimbing; ki orang yg mengangkat-angkat (suka menyanjung) seseorang; 
~ susu kain bebat penyangga payudara

Andak: pandak, anak urutan kelima; ndak cik:anak urutan ke 12

 Andang: obor yg dibuat dr daun nyiur yg kering

Angah: tengah; anak urutan kedua; Ngah cik: anak urutan kesembilan

Anyih: goyang

Bacagh: ramah
Babit: kait
Babal: tinja yg keras dan besar
Baghah: penyakit luka memanas dalam perut; tumor ganas
Baghai: hewan sebangsa kerang
Badau: ikan gabus
Baghut: kemban
Bah: Abah; Abang (sebagian keluarga memaknai sebagai kata sebutan pengganti bapa)
Bahai: rasa makanan atau nasi yg kurang enak karena tercampur air atau kuah yg terlalu lama
Bahal: rekleksi luka dan sakit pada bagian tubuh yg lain
Baham: makan (diucapkan golongan non bangsawan kepada orang yang sebaya dan yang berada dibawahnya; tidak lazim dipakai untuk kaum bangsawan. Jika diucapkan orang kebanyakan kepada kaum bangsawan, berubah menjadi: Santap. Jika tanpa watas kelas diucapkan: makan)
Bahane: gema; isyarat rahasia
Balai: perangkat seserahan berisi pulut kuning, merawal, ayam panggang, bunga telur dan kepala telur, yang berkaki empat dan kaki-kakinya ditutup kain berhias; gedung istimewa
Balam: perkutut
Bale: bahaya; bencana
Bali: sama saja
Bal0k: mata sembab
Balu: janda kematian laki; harta balu (harta pusaka dari kematian suami/istri); luka balu (luka hamper sembuh)
Balut: bungkus dengan kain dan lainnya
Banc0h: larutkan dalam air
Bangkagh: daun kelapa kering yg dijalin
Bangkang: mendurhaka
Bangk0ng: parang pendek dan tebal
Bape kelik: Pakcik (digunakan di daerah tertentu di Deli, seperti sebagian hamparan perak)
Bebile: kapan-kapan
Bebuni: bersembunyi
Becan: noda
Becebah: mandi sambil memukul-mukul permukaan air
Bedal: hajar
Bedamagh: berdamar (istilah diperuntukkan untuk orang yang kena tamparan)
Bedebah: keparat (makian kesal)
Bedengok: istilah untuk perut yg lapar karena belum atau tidak makan
Bedempang: istilah diperuntukkan untuk orang yg kena tamparan yg mengeluarkan bunyi
Bede-ne: Perhiasan emas yg banyak dan terapung di sungai (dari alam ghaib)
Bedik: buka; bedik mate (tak tidur); bedik untong (berubah nasib membaik)
Bed0ng: bungkus dgn kain (biasanya untuk bayi)
Bedukang: sebangsa lele berkepala besar; moa yg hidup di muara atau laut
Beghagan: hewan yg mati karena sudah tua
Beghau: pias wajah karena malu
Beghohak: koyak dan berlubang
Beghoi: nasi yg gembur; wajah malu
Beghokai: lepas dari ikatan
Beghondok: bersembunyi
Beghoneng: senjata api
Beghue: provokator
Bewghun: perasaan badan akan demam
Benai: gawat; membahayakan
Begagan: keberanian dan kesanggupan menghadapi tantangan, harga diri dan kepiawaian
Betughai: mempunyai sopan santun baik bahasa dan perbuatan dan memegang teguh adat resam, menghargai orang yang datang,serta menerima pembaharuan tamaddun yang senonoh
Beting: pantai
B3te: saya (diucapkan Sultan, raja; diucapkan bangsawan tertentu tanpa ditujukan pada orang langsung. Jika diluar itu, kata Beta diucapkan berarti menunjukkan keangkuhan)
Bude: abang; kakak (dipergunakan dibeberapa kedatukkan)

Badik: pisau kecil bermata lurus

Bagi: member

Bahtera: Perahu besar

Bakau: tumbuhan pokok di pantai, termasuk suku Rhizophora, kulit batangnya biasa dipakai sbg penyamak kulit, macamnya banyak sekali, spt -- akik, -- hitam, -- minyak, -- merah, -- jangkar

Bangsi: alat musik tiup sejenis suling bambu dng empat sampai tujuh lubang nada, berbentuk pendek, memiliki nada standar (diatonik). Ukuran Bansi adalah sekitar 33,5 – 36 cm dengan garis tengah antara 2,5—3 cm. Bansi juga terbuat dari talang (bambu tipis) atau sariak (sejenis bambu kecil yang tipis).

Beb: vagina

Bedil: senapang biasa; ~Allah Taala: halilintar

Begap: gemuk kokoh

Beladau: serupa badik namun bengkok

Belantan:  pentung kayu bulat besar 1 inci panjang kira-kira 1 kaki; dalam bahasa pasar dikiaskan untuk penis

Belat: bilah bambu yg dijalin dng ijuk atau rotan, dipakai untuk mengurung ikan di laut atau di sungai; kerai; bidai; spt ikan dl -- , pb tidak dapat melepaskan diri lagi (dr tangan musuh); 
-- angkit-angkit bidai; papan kecil untuk membalut tulang yg patah dsb; 
mem·be·lat v membalut dng belat: ia - tangan yg patah

Berembang: pohon yg hidup di pantai, buahnya bulat pipih; Sonneratia acida; 2 buah pohon berembang; 3 ki bulatan pd puncak tiang yg bentuknya mirip buah berembang

Bereng-bereng: seperti piring tembaga tipis 2 buah yang dipegang masing-masing di tangan kiri dan kanan lalu dihantuk-hantukkan seirama

Berombang: buah masam di tepi sungai atau pantai; berembang

Bidai: batas atau tempat berhenti dl beberapa permainan; jalinan bilah (rotan, bambu) sbg kerai (untuk tikar, tirai penutup pintu, belat, dsb); jalinan bilah bambu (kulit kayu randu dsb) untuk membalut tangan patah dsb; ber·bi·dai-bi·dai babak belur; mem·bi·dai v membalut (tangan patah dsb) dng bidai

Biduk: perahu kecil yg dipakai untuk menangkap ikan atau mengangkat barang-barang di sungai, biasanya muatannya satu orang; 
-- lalu kiambang bertaut, pb lekas berbaik atau berkumpul kembali (spt perselisihan antara sanak keluarga); -- tiris menanti karam, pb sudah tidak tertolong lagi; ada -- serempu pula, pb tidak pernah merasa puas, selalu menginginkan yg lain; lain -- , lain di galang, pb jawaban yg bersalahan dng pertanyaan (tidak menjawab barang apa yg ditanyakan); tertumbuk -- dikelokkan, tertumbuk kata dipikiri, pb kalau mendapat kesukaran dsb hendaklah selalu berikhtiar untuk menghindari atau mengatasinya; ber·bi·duk v menggunakan biduk; naik biduk; bersampan; 
ber·bi·duk-bi·duk v berekreasi (bersenang-senang) dng naik biduk; bersampan-sampan; berdayung

Bintungan/bintangun: buahnya sebagai obat darah tinggi, perasan kulitnya bisa dijadikan pewarna; Bischofia javanica

Biras: suami ataupun istri dari pada saudara istri sendiri; Muhar ber~ dengan Farid, kerana bini Muhar adalah kakak kandung dari pada Farid.

Birik-birik: burung terbang malam yang diyakini disurupi makhluk gaib; diyakini bila terlintas ~ maka dianjurkan membalik posisi tubuh supaya tidak sakit

Bisan: kedudukan orangtua istri/suami dengan orangtua kita

Buah pelaga: kapulaga; sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yakni Amomum compactum dan Elettaria cardamomum; kedua-duanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae.

Buas-buas: bebuas; Premma cordiflora mempunyai pelbagai khasiat yang tersendiri. Pokok Buas-buas dipercayai dapat membuang angin dalam badan, mengatasi masalah cacing pada kanak-kanak dan menambah air susu ibu. Selain itu, ia juga digunakan untuk menghilangkan hanyir ikan; dicampur dalam bubur pedas, pepes dll

Bubul: bisul berlubang pd tumit orang atau pd kuku kuda (ada beberapa jenis spt -- bubu, -- gantang, -- galai); mem·bu·bul v memperbaiki atau menambal jala, jaring, dsb: nelayan itu sedang asyik - jaring dan – pukat; naik; membubung; keluar bersama-sama banyak-banyak.

Bubus: beterbangan ke luar dng ramai; keluar beramai-ramai. -- tumbang bentuk perkawinan antara orang-orang yg mempunyai hubungan kekerabatan yg relatif dekat

Buek: buat, untuk (digunakan di Batubara sekitarnya)

Bulat: ukuran 360 derajat; 1 berbentuk sbg bola: bumi ini -- bentuknya; 2 berbentuk lingkaran; bundar (tanpa bersudut): meja -- yg besar itu cocok untuk meja makan; 3 tidak terpecah; utuh:bilangan --; 4 tanpa kecuali: usul itu diterima rapat dng suara --; 5 seia sekata; sepenuhnya: rapat secara -- menolak usul itu; 
-- air oleh pembuluh, -- kata oleh mupakat, pb kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan; -- boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan, pb sudah sepakat benar; sudah putus mufakat; 
-- bujur bulat panjang; -- buluh panjang dan bulat; berbentuk silinder; -- bumi bola bumi; -- cekung lekuk melengkung; -- cembung cembung melengkung; -- hati 1lurus hati; jujur; 2 segenap hati; sungguh-sungguh; -- kata sepakat; seia; sehati; --mata bola mata; -- mufakat bulat kata; -- panjang bentuk bulat memanjang spt bentuk telur; lonjong; oval; -- pikiran bulat hati; sehati; -- pipih bundar dan pipih spt uang logam; -- tekad tetaphati; -- telur bulat panjang; -- torak bulat buluh; 
mem·bu·lat v menjadi bulat: pipinya - krn gemuk; 
mem·bu·lati v 1 mengambil seluruhnya; 2 menelanjangi; 
mem·bu·lat·kan v menjadikan bulat (dl berbagai arti spt mengutuhkan, melengkapkan, menyempurnakan, menyatukan, dsb); 
- hati memutuskan untuk berbuat sesuatu dng sungguh-sungguh; - mufakatmenyatukan pendapat; - pikiran memusatkan pikiran; - tekad membulatkan hati; - tinju mengepalkan tangan; 
bu·lat·an n 1 sesuatu yg bulat spt bola; 2 sesuatu yg bulat spt roda; 3 lingkaran; 
mem·per·bu·lat v membuat lebih bulat: rambut pendek dan lebat akan - wajah; 
pem·bu·lat·an n proses, cara, perbuatan membulatkan; 
ke·bu·lat·an n keadaan (sifat, bentuk) yg bulat; kepaduan; keutuhan; keseluruhan; 

Bundai: panggilan orang non-bangsawan untuk aluran ibu

Bungsu: dibaca: bongsu; yg terakhir; yg termuda (tt anak)

Burung: binatang berkaki dua, bersayap dan berbulu, dan biasanya dapat terbang; unggas;  kemaluan laki-laki; 
-- terbang d ipipis lada, pb sesuatu yg belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya; kuat -- krn sayap, pb tiap-tiap orang memiliki kekuatannya (kemampuannya); satu sangkar dua -- , pb dua orang perempuan sama-sama menghendaki seorang laki-laki; 
-- alau enggang; -- butbut bubut; -- lada burung kecil yg kepalanya merah; -- cakik burung tuku; --tujuh burung terbang tujuh pada malam hari yg bisa membawa penyakit

Canai: batu asah berbentuk bundar, dijalankan dng cara memutarnya, digunakan untuk menajamkan atau menghaluskan sesuatu; gerinda; ~canai: sejenis roti bundar dimakan dengan gula pasir

Canang: gong kecil (untuk memberi alamat, menguar-uarkan pengumuman, dsb); -- besar gong; 
men·ca·nang·kan v 1 menguar-uarkan; mempermaklumkan kpd umum (dng memukul canang); 2 ki mempropagandakan; menggembar-gemborkan; 
ter·ca·nang v terpatri: sudah ~ dl hati mereka satu keinginan, yaitu membinasakan musuhnya satu demi satu; pen·ca·nang n orang yg mencanangkan; pen·ca·nang·an n proses, cara, perbuatan mencanangkan

Candung: pisau yang mata dan hulunya dari besi; ganja ras

Canggal: besi atau kayu yang berbentuk tombak tapi ujungnya bercabang; serampang

Celempong: Talempong; alat musik pukul dr logam, perunggu, atau besi, berbentuk bundar; 
-- duduk talempong yg dimainkan dng dua pemukul sambil duduk; -- geretektalempong yg memainkan melodi; -- tingkah talempong yg memainkan irama; saron

Cendana: pohon yg kayunya keras dan berbau harum; Santalum album; kayu cendana; 
-- janggi cendana yg kayunya berwarna merah; Pterocarpus santalina; -- kering 1cendana yg sudah tidak berbau harum lagi; 2 ki orang yg sudah tidak berguna lagi; --kuning cendana yg kayunya berwarna kuning, -- semut Exocarpus latifolia

Cengal: jenis pohon (yg bagus untuk dibuat perabot); Balanocarpus

Cengkih: tanaman produksi, pohonnya tinggi, daunnya rimbun, hidup di dataran tinggi, yg bunganya (buahnya) harum dan pedas, segar rasanya, dipakai sbg rempah-rempah, isi rokok kretek, dsb; Eugenia aromatica

Ceracap: bunyi spt canang kecil atau angklung kayu

Cerocok: pancang-pancang yg dipasang di tepi laut; tembok tumpuan arus (pengempang ombak); pangkalan di pelabuhan; jembatan di tepi laut atau yg menjorok ke laut

Cingkam: Pohon yang bergetah merah bata mengandung zat penyamak dan dipakai untuk memberi warna bahan anyaman rotan dan bambu menjadi berwarna merah sampai hitam, Daunnya juga dipakai untuk pewarna merah mendong dan pandan, orang Melayu yang berperinggan dengan Batak Timur menjadikan perasan kulit ~ sebagai bahan olahan masakan berbahan ayam; Bischofia javanica Blume

Circir: genta kecil-kecil

Da: pada ~aku padaku

Dagang: perantau untuk berdagang

Dalu: ranum; terlampau masak (tt buah-buahan); larut malam; jauh malam; ~~sejenis cendana

Damar laut: jenis pohon kayu pilihan; Hopea dryobalanoides

Damar: getah keras yg berasal dr bermacam-macam pohon (banyak macamnya, spt --batu, -- daging, -- hitam); lampu; pelita;  sisa padat yg diperoleh dr terpentin (dng sifat keras rapuh, tembus sinar, tanpa rasa, berwarna kuning, dapat digunakan untuk membuat sabun, pernis, cat, dsb dl industri farmasi); 
-- batu damar yg keras; -- bunga benda spt karet terapung di air, berwarna putih; -- daging damar merah; -- darah benda spt karet terapung di air, berwarna merah; -- kesturi bau-bauan yg harum; -- laut pohon yg tingginya mencapai 150 kaki, besarnya mencapai 5 kaki, kayunya empuk berwarna cokelat terang; -- mata kucing 1 damar gemerlap; 2 suluh yg memakai damar; 3 lampu; pelita; ber·da·mar v 1 memakai damar; 2 mendamar; men·da·mar v mencari atau mengumpulkan getah damar; 
pen·da·mar n orang yg pekerjaannya mendamar; 
pe·da·mar·an n 1 tempat mencari damar; tempat yg banyak damarnya; 2 suluh dr damar

Daru-daru: dalu-dalu; sejenis cendana

Daun ukum/haum ukum: sejenis kayu hutan

Dengut: tiruan bunyi gema memanjang spt bunyi burung puyuh, gung, dsb; hantu ~ hantu yang berdengut
ber·de·ngut v berbunyi dengut: kedengaran bunyi gung ~ dng tiada berkeputusan; 
ber·de·ngut-de·ngut v berdengut; men·de·ngut v berdengut; men·de·ngut-de·ngut v berdengut

Destar: ikat kepala pada lelaki  biasanya berhias

Dogol: tidak bertanduk

Dundi: tambur kecil

Durung: berupa jaring dari benang, tidak setebal benang untuk sulangat, bentuknya melingkar, dan ukurannya kecil, tidak seperti sulangat yang berukuran besar. Durung digunakan sebagai tangguk satu tangan sambil berjalan di air, atau ketika berperahu sambil menggunakan durung. Kalau ada ikan menggelepar di dalam durung, maka durung diangkat secepat dan sekuat tenaga agar ikan tidak lepas kembali ke air. Karena durung berukuran kecil, maka sekali mengangkat durung, paling satu atau beberapa ekor ikan yang dapat ditangkap. Durung sering digunakan untuk menangkap udang, sejenis udang berukuran lebih kecil dan biasa tinggal di sungai kecil atau di genangan air di seputar sungai kecil, menangkap ikan di kolam yang sudah dikuras airnya.

Ebeh: paying yang ada penyangganya

Ebek: payang yang ada penyangganya

Egung: canang besar

Embih: tokoh, rupawan

Embung: anak lelaki sulung

Emol: memasukkan diri

Empih: rindu ke kampung

Entih: putih

Epap: menekan sesuatu

Epok: pundi-pundi kecil

Gada/cokmar: senjata pemukul mirip palu

Gaharu: kayu yg harum baunya, biasanya dr pohon tengkaras; Aquilaria malaccensis; 
spt buku -- , pb baru memperlihatkan keunggulannya apabila perlu; sudah -- cendana pula (sudah tahu bertanya pula), pb pura-pura tidak tahu

Gamat: teripang berukuran besar

Gambang: alat musik pukul tradisional yg dibuat dr bilah-bilah kayu (16—25 bilah) yg panjang dan besarnya tidak sama, dimainkan dng alat pukul; 

Gambir: tumbuhan membelit, berbatang keras, bertangkai pendek dng daun berwarna hijau muda, pd ketiak daun terdapat bunga berbongkol bulat berwarna putih kecil-kecil, dipakai sbg obat batuk dan bahan penyamak, ditanam dng cara menyetek;Uncaria gambir; endapan rebusan daun ~ disebut kacu; -- hutan tumbuhan memanjat, panjangnya mencapai 10 m, ditanam sbg pohon hias atau sbg bahan obat tradisional (jamu); melati hutan; pancasuda; Jasminum pubescons atau Trigonopleura malayana

Gambus: alat musik petik mirip kecapi (mandolin) , biasanya diiringi gendang

Ganda Rusa / Sitawar: pohon Justicia gendarussa vulgaris, salah satu bahan perincis tepung tawar. Lambang perisai, penangkal gangguan 

Ganja:  bagian pangkal keris yang tebal. bagian keris antara mata dan hulu, tumbuhan  penghasil serat yang bisa memabukkan

Gasak: hantam, keras, pukul

Gebar: selimut; ~gandan kain selimut yg besar dr sutra, yg satu sisinya putih dan sisi yg lain berwarna; getaran

Gedok: adunan

Gedubang: parang atau pedang besar

Gedumbak: gendang yg hanya sebelah mukanya yg bertutup kulit

Geliga: batu yg terdapat di tubuh binatang (ular, landak, dsb) yg mempunyai khasiat untuk menawarkan bisa dsb

Gendang: alat bunyi-bunyian berupa kayu bulat panjang, di dalamnya ada rongga dan salah satu lubangnya atau kedua-duanya diberi berkulit (untuk dipukul); 
bagaimana bunyi -- , begitulah tarinya, pb menurut segala perintah untuk menyesuaikan diri dng keadaan; satu juga -- berbunyi, pb tidak berubah; selalu sama saja; 
-- hati perasaan yg timbul di dl hati; -- pendengar selaput di dl telinga untuk menerima suara

Genderang: tambur yang lebih besar dan dua kal lebih panjang dari gendang

Genggong: alat musik spt harmonika mulut, terbuat dr bahan bambu, kayu, pelepah enau, atau logam, dilengkapi dng lidah-lidah getar, dimainkan dng menarik-narik tali yg dihubungkan dng lidah-lidah getar pd alat itu dng mulut sbg resonator

Genta: alat bunyi-bunyian yg terbuat dr logam berbentuk cangkir terbalik dng sebuah pemukul yg tergantung tepat di poros dalamnya, apabila pemukul itu mengenai dinding cangkir, cangkir tsb akan menghasilkan bunyi-bunyian; lonceng besar giring-giring (dipasang pd leher lembu dsb); -- kabut alat isyarat bunyi yg digunakan untuk menggantikan lonceng di atas kapal laut dan berukuran kecil; meng·gen·ta v 1 menyerupai genta; 2 Bot menyerupai tabung pendek dng mulut melebar, msl bunga ubi jalar

Geruguh: penangkap ikan dsb dari bambu yang berbentuk kuntuk

Gombang: bejana, tong

Gorap: perahu layar yg dilengkapi kayu-kayu yg berfungsi sbg pelampung; 
go·rap-go·rap n gorap

Gorat/gerat:  meng·ge·rat v mengertakkan (tt gigi); sejenis pohon

Gubang: jenis perahu layar; takik-takik pd pohon untuk tumpuan memanjat;  sebuah tari bersenandung dari pesisir Asahan, labuhan batu sekitarnya

Guguh: v, meng·gu·guh; memukul (tabuh); mengetuk (pintu dsb); geruguh: penangkap ikan dsb dari bambu yang berbentuk kuntuk, pemasang  geruguh akan mengguguh air agar ikan mengarah ke geruguh

Guntang: n pelampung pd pancing; bagian perkakas tenun yg berbentuk torak yg di dalamnya berisi benang; alat penangkat belut, ketam atau kepiting yang pad sepotong bambu digantungi beberapa kail

Halaban: pohon kayu lagan

Halia: tumbuhan berakar tunggang (umbinya pedas rasanya, dipakai sbg aromatik, bumbu dapur, atau obat), berdaun lonjong dan lancip, bunganya berbulir; jahe;Zingiber officinale

Hantu: roh jahat (yg dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu); disapa -- , ki demam sepulang berjalan-jalan (sesudah mandi di sungai) atau sesudah bermain-main di panas matahari; rupanya spt -- , ki rupanya sangat buruk; takut di -- , terpeluk ke bangkai, pb mendapat kesusahan (kecelakaan) krn takut akan sesuatu yg sebenarnya tidak perlu ditakuti; 
-- air hantu yg terdapat di air (sungai, danau, dsb); -- angin hantu yg dapat mengaramkan kapal; -- api hantu suluh; -- aru-aru hantu hutan; -- beliau harimau yg sakti; -- bungkus hantu yg berupa mayat berbungkus; hantu pocong; -- bunian orang halus yg tinggal di hutan; siluman; -- denah hantu yg jahat; --golek hantu yg selalu berguling-guling di tanah; -- gunung hantu yg menjaga atau menghuni gunung; -- haru-haru hantu yg suka menculik orang dan membawanya ke tempat yg sukar dicapai; -- jembalang hantu penunggu di berbagai tempat; --kangkung ngeang-ngeang hantu yg berasal dr nyawa janin manusia yg mati dl perut ibunya ketika hendak lahir; -- laut hantu yg menjaga atau menghuni laut; -- pemburu hantu yg menyerupai anjing, asalnya dr nyawa pemburu; --puaka hantu jembalang; -- raya hantu piaraan untuk menjadi pengawal tuannya; -- rimba hantu yg menjadi penjaga atau penghuni rimba; -- runjung hantu yg mula-mula kelihatan kecil, lalu berubah menjadi besar; -- suluh hantu yg biasa kelihatan pd malam hari berkejar-kejaran dng suluhnya spt orang menangkap ikan; -- sungai hantu yg menjaga atau menghuni sungai; -- tanah hantu jembalang; --guni/--hitam  jika bersampan 2 orang maka tampak 4 orang, bisa memiringkan sampan dan mengubah haluan ; --dengut: hantu yang terjongkok dan berdengut
ber·han·tu v ada hantunya; sangat lahap, sangat berlebihan

Hari: 1 waktu dr pagi sampai pagi lagi (yaitu satu edaran bumi pd sumbunya, 24 jam):seminggu ada tujuh --; 2 waktu selama matahari menerangi tempat kita (dr matahari terbit sampai matahari terbenam): sesudah berlayar satu -- tibalah kami di pulau itu;3 keadaan (udara, alam, dsb) yg terjadi dl waktu 24 jam;Dini hari: waktu antara pukul 4 hingga masuk subuh; dua hari: 1 malam 2 hari

Himat: hemat

Hoting: nama pohon

Humang: makhluk kerdil seperti liliput yang memiliki ilmu pengalimun (penghilang) dan berlari kencang, berada di hutan

Inggu: getah tumbuhan yg dikentalkan, baunya tidak sedap, dibuat obat; Asa foetida; tumbuhan yg daunnya berbau tidak sedap; Ruta angustifolia

Ingul: Pohon berukuran sedang sampai besar, dapat mencapai tinggi 40-60 m dengan tinggi bebas cabang hingga 25 m. Diameter dapat mencapai 100 cm, bahkan di pegunungan dapat mencapai hingga 300 cm. Berbanir hingga tinggi 2 m. Kulit batang terlihat pecah-pecah dan seolah tumpang tindih, berwarna coklat keputihan, pucat hingga keabu abuan, dan mengeluarkan aroma apabila dipotong. Kayunya ringan, dengan gubal merah muda dan teras coklat; pohon suren; toona sureni

Injab: mulut perangkap

Ipar: saudara suami atau istri

Isok: bila-bila saja, lain kali

Iyun: itu

Jala: alat untuk menangkap ikan yg berupa jaring bulat dari kaitan benang (penggunaannya dng cara menebarkan atau mencampakkan ke air) lebar kira-kira 3 meter dan panjang 5 meter ditambah tali punca 5 meter, di tepi diberi pemberat timah, lebar mata  jala 1-2 cm.  -- rambang jala yg lebar-lebar matanya; -- tangga jala yg digunakan dl keadaan darurat untuk naik ke geladak kapal dr permukaan air; ja·la-ja·la n segala apa yg rupanya spt jala; ~ muat jala-jala yg biasanya dipasang pd sisi atau lambung kapal sewaktu bongkar muat untuk mencegah jatuhnya muatan; ~ rambut jala-jala yg dipakai wanita untuk menjaga agar sanggul tetap rapi; harnet;  men·ja·la v menangkap ikan dng jala: iye pe sedang ~ ikan tang sungai;  sesiapa ~ , sesiapa terjun, pb siapa yg menginginkan sesuatu harus berusaha;  men·ja·la·kan v menjala untuk orang lain; ter·ja·la v tertangkap dng jala; pen·ja·la n orang yg kerjanya menjala; roti~ panganan dari bahan dasar terigu yang dibentuk seperti jala, dibakan bersama dengan kari

Jalai: biduk

Jalur: sampan kecil yg dibuat dr sebatang pohon; perahu belongkang;  Jaluran: ruang di antara dua garis pd permukaan yg luas; tanah jaluran: semacam tanah adat

Jaya: sukses, be~: menjadi sukses; di Tanjungbalai kata bejayo sering dikiaskan untuk menyebut ketidak berhasilan

Jawal: tidak menunjukan kedewasaan

Jejurun: pohon starcytarpheta folia, salah satu bahan perincis tepung tawar. Lambang kelanjutan hidup, kharisma 

Jembia: semacam keris pandak, matanya lebar

Jermal: balai untuk menangkap ikan berupa pagar dr pancang yg dipasang di tepi atau tengah laut. anak~ pekerja inap di jermal

Jojer: seperti cerita orang

Kacu: endapan rebusan daun gambir yg airnya diuapkan, dicetak bulat atau persegi, dipakai sbg campuran makan sirih; 

Kail: sekerat kawat bengkok yg ujungnya berkait dan tajam, digunakan untuk menangkap ikan; pancing; -- sebentuk, umpan seekor, sekali putus, sehari berhanyut, pb berbuat sesuatu dng tidak memikirkan hal-hal yg mungkin menghambat usahanya (spt pergi jauh tidak cukup bekal, berniaga tidak cukup modal); bungkuk -- hendak mengena, pb tipu muslihat untuk mencari keuntungan; -- tunda kail yg ditarik dr belakang perahu; 
me·nga·il v menangkap ikan dng kail; memancing; ~ berumpan, berkata bertipuan, pb kalau menghendaki sesuatu dr orang lain, harus pandai mengambil hatinya; ~ dl belanga, menggunting dl lipatan, pb mempergunakan kesempatan untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan nasib kawan akibat perbuatan itu; ter·ka·il v terkena kail; terpancing; terkait; pe·nga·il n 1 orang yg mengail; 2 alat untuk mengail; ~~ rasa sakit pd tenggorok (ketika menelan); 2 v ketulangan (di tenggorok); kepancingan

Kakap: Perahu nelayan untuk menyidik yang berbentuk sempit dan rendah; ~naga: kapal pemburu bersenjata

Kalimbidai:  hantu tikar yg menggulung korban hingga darah habis lalu dilepaskannya

Kalimuning: hantu seperti ikan dondong, berada di lubuk yang keruh

Kalinjuhang: Cordyline fruticosa), salah satu bahan perincis tepungtawar; lambang penangkal kekuatan gaib, Kur semangat, Panjang umur dan tenaga

Kalo: kalau

Kampilan: pedang yang bermata lebar dipakai perompak laut

Kana: mas berukir

Kapur: bahan serbuk yg putih warnanya, diperoleh dr batu putih (sisa-sisa organisme laut) yg dibakar, digunakan sbg campuran makan sirih, pemutih dinding, bahan obat-obatan, dsb; 
-- barus kamper; -- belanda kapur tulis; -- hidup kapur mentah; kalsium oksida; -- mentah kapur yg belum disiram dng air; kalsium oksida; -- tohor kapur mentah; -- tulis kapur yg keras dan halus berbentuk batang spt pensil dipakai untuk menulis; 
me·nga·pur v melabur (mengecat) dinding dng kapur agar menjadi putih: ia sedang ~ rumah saya; 
pe·ka·pur·an n tempat membakar kapur; 
per·ka·pur·an n tempat yg banyak kapurnya; 
pe·nga·pur·an n 1 proses, cara, perbuatan mengapur

Kaskas: pohon candu yang bijinya menjadi bumbu masak

Kating: keranjang (dari bahan rotan dll)

Kayu batu: jenis pohon berkayu keras

Kecapi: alat musik petik tradisional yg berdawai (bersenar) tiga, lima, enam dsb, tidak bergaris nada, dan dimainkan dng jari;

Kecing: nama pohon

Kecubung: tumbuhan yg bunganya berbentuk corong atau trompet dan berwarna ungu, bijinya memabukkan; tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun;  warna yg serupa dng bunga kecubung; batu kuarsa (SiO2) bernama kecubung, bervariasi dr warna cerah sampai gelap, digunakan sbg batu mulia

Kelat: sepat (berasa spt rasa pinang, salak mentah, pisang mentah); lekat: setelah mata mereka mulai -- , barulah berhenti berbual; pe·nge·lat n sesuatu untuk melekatkan (menguatkan): jarum ~;  tali penarik layar perahu; tali untuk menarik pohon yg ditebang supaya roboh; gelang yg dipakai pd lengan atas, terutama pd waktu menari; pohon yg keras kayunya (banyak macamnya spt -- api, -- kuning, -- merah);Eugenia

Kelimair: hantu ini datang di saat malam di tengah, disebut juga sanai api

Kemangi: tumbuhan yg daunnya berbau wangi, digunakan sbg ulam (lalapan) atau penambah bau harum pd masakan ikan, daging, dsb; Ocimum sanctum

Kembut: sumpit (kantong) pendek yg dianyam dr pandan (untuk membawa buah-buahan dsb); gentar

Kemenyan: dupa dr tumbuhan Styrax benzoin, yg harum baunya ketika dibakar; (ada beberapa jenis spt -- arab, -- hantu, -- hitam, -- serani); luban jawi; apa gunanya -- sebesar tungku kalau tidak dibakar, pb tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yg disimpan saja kalau tidak diajarkan kpd orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan); belum (sudah) diasapi -- , pb belum (sudah) kawin; gaharu dibakar -- berbau, pb memperlihatkan kelebihannya supaya dipercayai orang

Kentut: gas berbau busuk (gas busuk) yg keluar dr anus; te·ken·tut v berkentut dng tiba-tiba atau tanpa disengaja: meskipun ditahan-tahan, akhirnya ~ juga ia di tengah-tengah orang banyak; te·ken·tut-ken·tut v berulang kali terkentut; buang angin: padan kata sopan untuk ~;Si`/~an tumbuhan yg daunnya berbau tidak sedap, biasa digunakan untuk obat sakit perut, masakan dsb; Paederia foetida

Kepayang: sejenis pohon berkayu, yang buah mudanya bisa mengandung racun;Pangium edule Reinw. ex Blume; mabuk~: mabuk karena makan buah kepayang;  pusing memabukkan

Keracap: bunyi-bunyian dr buluh atau kayu (dipakai pd permainan makyong)

Kerai: jalinan bilah (rotan, bambu, dsb) penutup pintu, jendela, dsb atau sbg peneduh; bidai; me·nge·rai·kan v memadamkan

Kerambit: pisau bungkuk ½ bundaran bermata timbale balik

Keranji: pohon yg tingginya mencapai 40 m, baik untuk bahan bangunan, Dialium indum

Keridik: jangkrik yg dapat terbang (ada bermacam-macam spt -- api, -- padang); 
-- pesan-pesan serangga yg berbisa

Keris sempana: keris bertuah luk 9

Kertau: pohon yg daunnya dijadikan makanan ulat sutra; Morus indica

Keruing: pohon memiliki minyak yang dicampur damar dan kapur menjadi dempul penutup renggang papan sampan; Dipterocarpus

Keruntung: tabung atau bakul beranyam rapat dan bertali (untuk menyimpan ikan dsb)

Ketiap: perahu kecil untuk pelayaran di sungai; papan teratas dr susunan papan yg merupakan dinding sampan; beketiap: naik ketiap,  sibuk seperti berkerumun layaknya anak ayam

Kici: perahu kecil bertiang dua

Kilir: ke hilir

Kinin: sekarang, kini

Kolek: perahu kecil, dibuat dr batang kayu; ber·ko·lek-ko·lek v terapung-apung (spt kolek); terkatung-katung kian kemari

Kolok: sebutan untuk anak lelaki

Kompang: gendang kecil tipis bergenta

Kopak: semacam rebana kecil berbentuk setengah bola dari bahan kayu, lingkaran yang besa ditutupi dengan kulit kambing, bentuknya mengarah seperti bedil kuno pemuras; peti kecil penyimpan pakaian

Kulim: pohon yg tingginya mencapai 25 m, tumbuh di hutan dataran rendah, kulit pohonnya menghasilkan tanin, buahnya untuk obat, kayunya kuat dan tahan lama, dapat dijadikan bahan bangunan, bantalan kereta api, tiang listrik (telepon), bahan industri, kayu lapis, dan bahan pembuat kapal; Scorodocarpus borneensis;

Kundi:  ayam lurik

Kupak: patah; rusak; terkelupas; ~kapik: sudah rusak sebagian besar

Kuranci: nama pohon kayu

Kuras: nama pohon kayu; me·ngu·ras v 1 membersihkan (kulah dsb) dng air; mengalirkan air untuk membersihkan selokan dsb; 2 menghabiskan isi sesuatu; 3 ki mengeksploitasi sampai habis: kaum kolonialis (imperalis) biasanya ~ kekayaan tanah jajahannya; 4 kimenghabiskan; memeras: para pemain kita benar-benar sudah ~ tenaga demi mempertahankan piala kejuaraan; 
ter·ku·ras v 1 (telah) dikuras (tt kolam dsb); 2 telah dikeluarkan atau dihabiskan benar-benar: tidak sedikit kekayaan yg ~ lantaran keranjingan berpesta pora; 
pe·ngu·ras·an n 1 proses, cara, perbuatan menguras (mengalirkan air); 2 proses, cara, perbuatan menghabiskan (isi dsb): ~ kekayaan laut oleh armada asing

Lading: serupa parang

Lagan: perkakas makan di kapal; barang yang hilang dari kapal tenggalam di dasar laut;  jenis pohon yang baik untuk cerocok atau perahu, kulitnya untuk pewarna tenun, daunnya bisa sebagai pengganti teh; kayu halaban

Langkat: 4 hari lagi, nama pohon

Lebak: semai, tabor

Lembing: seperti tombak

Lenggayan: Para-para penjerat ikan dsb

Lengkara: tabuh; beduk (gendang besar); nekara; mustahil; tidak boleh jadi; tidak mungkin ada

Lengkuas: tanaman berumbi, umbinya berserat kasar agak keras, berwarna putih kecokelat-cokelatan atau kekuning- ku 
ningan, dipakai untuk bumbu atau obat; laos; Alpinia galanga; 
-- merah lengkuas yg banyak digunakan sbg obat tradisional, aneka ragam serta pengobatan ternak; -- putih lengkuas yg daun dan rimpangnya digunakan sbg bumbu masak

Lenteng: elok

Lepa: ter·le·pa v terbaring menelentang; tergeletak; terhantar (di tanah), memanjang (ke bawah tt jubah dsb) sampai menyentuh tanah; campuran perekat  (misalnya campuran plester); sampan kecil yg dibuat dr satu batang kayu (kelapa, biasanya bercadik); pangkal umbut

Limperah: pohon kayu sejenis ingul

Longsong: terlanjur; terdorong: perkataan sudah ~

Lonsong: terlanjur; terdorong: perkataan sudah ~

Lopek: perahu kecil yg bagian dasarnya rata, biasa dipakai di sungai, danau, rawa, dsb; mirip sampan kotak

Lunas: balok memanjang di dasar perahu; 2 bagian bawah (kuali dsb); 
-- dada bagian badan hewan yg di dalamnya terdapat tulang dada

Lungguh: bertopang dagu

Luntang: sepotong kayu atau buluh yg ringan, satu depa, yg diberi berkail untuk memancing ikan; me·lun·tang v menangkap ikan dng luntang; pe·lun·tang n 1 alat untuk meluntang; 2 orang yg meluntang

Lurus: ukuran sudut 180 derajat

Majal: tumpul; tidak tajam: sukar menyayat daging dng pisau yg --; 
me·ma·jal·kan v menumpulkan: obat-obatan terlarang itu dapat - otak pemakainya

Malam: antara pukul 19.00 hingga 23.00; Tengah malam: berkisa pukul 24.00; Jauh malam: lewat tengah malam; semalam: kemarin, satu malam

Mambang: makhluk halus yang dianggap kuat dan bisa mencelakakan atau justru sebaliknya bila dipuja. ~ Laut : pemimpin kegaiban di laut yaitu Datuk Panglima Hitam, Mayang Mengurai, Laksemana, Mambang Tali Arus, Mambang Jeruju, Mambang Katimanah, Panglima Merah, Baburahman Dibaburrahim.

Marakeluang: jenis kayu sebangsa kepayang (semawang), buahnya dapat dimakan tapi bila kebanyakkan bisa memabukkan

Mayang: tongkol bunga palem (kelapa, enau, pinang, dsb yg terbungkus seludang); -- menolak seludang, pb melupakan orang yg telah memelihara sejak kecil; -- mekar mayang mengurai; -- mengurai rambut ikal yg mengurai indah, nama salah satu dari delapan Mambang Laut; --sondek pohon yg bergetah, spt pohon karet; Payena leerii; 
ber·ma·yang v ada mayangnya; keluar mayangnya: pohon pinang di kebunnya sedang -; 
se·ma·yang n (kata penggolong) sekait (tt rambut): - rambut yg lebat sampai ke bahu; perahu layar untuk menangkap ikan di laut (biasanya dng menggunakan jaring atau pukat); perahu pukat; perahu mayang; 
pe·ma·yang n perahu mayang

Medang: jenis pohon kayu yang memiliki berbagai jenis Dehaasia spp, Cinnamomum spp, Schima wallichii, Litsea sp, C. parthenoxylon, D. caesia, L. odorifera; ada Medang kelabu, Medang deras dll; termasuk kayu keras

Menantu: panggilan untuk suami/istri dari anak kita

Mencong: tidak siku; tidak lurus; serong; tidak tepat mengenai sasaran: tembakannya -- ke kiri

Mendige: semangka

Mendikai: semangka; Tembikai; Citrullus edulis

Mentua/mertua: orangtua dari suami/istri kita

Merangu: sejenis alat musik

Meranti: pohon, termasuk jenis Shorea, kayunya keras, digunakan untuk bahan bangunan, landasan rel kereta api, tiang listrik, dsb, jenisnya bermacam-macam; 
-- bunga pohon, termasuk suku Dipterocarpaceae, berbatang tinggi dan tegak, sering mengeluarkan damar yg berwarna kuning sampai cokelat, kayunya baik untuk pembuatan perabot rumah tangga, kayu lapis, kertas, papan bangunan untuk lantai atau dinding, dan bahan pembungkus yg merupakan salah satu jenis bahan ekspor;Shorea leprosula

Merawan:  jenis batang kayu untuk minyak tengkawang (minyak goring yang bisa untuk oba luka, perut)

Merbau: pohon, termasuk suku Caesalpiniaceae, ada beberapa jenis, msl -- darat, -- pantai; 
-- darat pohon berukuran sedang, kayunya tahan thd kelembapan sehingga sering digunakan untuk pembuatan perahu, bahan bangunan, bantalan rel kereta api, mebel yg berkualitas tinggi, tiang listrik dan telepon, termasuk kayu yg banyak diekspor; Intsia palembanica; -- pantai pohon yg tinggi lurus, kayu terasnya yg berwarna merah tua digunakan sbg bahan bangunan, alat rumah tangga, bantalan, tiang listrik dan telepon, dipakai dl perkapalan dan pembuatan jembatan, kulit kayunya mengandung tanin dan dimanfaatkan sbg zat warna cokelat untuk kertas dan kain; Intsia bijuga

Mermu: parang untuk perang, rata, panjang 70cm, tangkai berukir

Mertelu: kayu mertala; kayunya khusus untuk ramuan rumah

Merunggai/lemunggai: pohon kelor

Mestika: batu hablur yg sakti (terdapat dl kepala ular, teripang, di dalam kelapa, dsb); batu permata yg berharga (spt intan); 3 ki yg terelok; yg tercantik: elok sekali spt -- gamat; 
laksana -- gamat, pb perihal kelakuan, atau tabiat, atau perkataan yg baik; 
-- embun batu sakti yg dapat menghidupkan kembali orang yg telah mati; --gamat permata yg terdapat di dl teripang yg amat indah

Montel: kecil nan menggemaskan

Mudik: ke hulu

Mumai: tua dan mulia

Munggah: pindah (bukan untuk manusia)

Mungmung: canang kecil yg berbungyi ‘mung’

Murang: tali api-api untuk memasang meriam; -- sarak orang yg nakal, yg bandel

Muri: serunai dari tanduk panjang 2-3 meter

Mustaka: kepala (kata sopan)

Nafiri: trompet panjang yang digunakan saat prosesi kesultanan/kerajaan pada tabuh larangan diraja (musik nobat), tari dulang pada malam berinai bangsawan, pengiring silat tertentu, penanda khusus seperti bencana, perang dsb, serta dipergunakan dalam dunia spiritual; Terbuat dari kayu/logam yang berukuran 25 sampai 45 centimeter. Antara batang dengan dan tempat tiupnya diberi batas yang terbuat dari tempurung kelapa. Nafiri menggunakan semacam lidah yang terbelah dua terbuat dari daun kelapa yang muda atau ruas bambu yang sudah kering. Lidah tersebutlah yang disebut dengan vibrator yang akan mengeluarkan suara atau bunyi-bunyian. Lubang jari ada tiga buah yang besarnya kira-kira sebesar biji jagung untuk mengatur tinggi rendahnya nada. Pada bagian pangkalnya diberi sambungan berbentuk seperti bujur telur yang terpotong dan berongga untuk membuat volume yang dikeluarkan lebih besar. Musik yang dikeluarkan terdengar seperti meronta-ronta daripada melodi yang jelas untuk didengar.Sepotong kayu yang telah dikerat menurut ukuran yang dikehendaki ditoreh besar dipangkalnya sehingga bentuknya mirip dengan telur yang sudah dipotong bagian ujungnya. Kemudian diberi bebatang, proses tersebut yang disebut dengan balan atau bakal nafiri. Kemudian balan tersebut diperhalus dengan menggunakan pisau raut dan digesek untuk dihaluskan dengan daun trap atau kelopak bunga sukon

‘ngan: dengan

Ngorak-ngorak: buka simpul

Nira: air manis sadapan dr mayang enau, nyiur, dsb

Nuju: pergi kea rah

Nunut: berkelanjutan (popular di wilayah Labuhan, Hamparan Perak dan sekitarnya)

Paduakan: Perahu pengangkut bertiang tunggal dengan muatan 20-50 ton

Panah: buluh atau kayu dilengkungkan dengan tali kedua ujungnya untuk melontar anak panah

Pancing: alat untuk menangkap ikan ,lebih besar dari kail,  terbuat dr sepotong kawat yg ujungnya melengkung dan berkait, diberi tali dan gagang dr kayu, bambu, dsb; kail;  me·man·cing v 1 menangkap ikan dng pancing; mengail; 2 ki memberikan sesuatu untuk memikat orang lain sehingga dapat memperoleh apa yg diinginkannya: kupon berhadiah yg dikeluarkan itu bertujuan ~ pembeli; 3 ki mengadakan provokasi supaya terjadi perkelahian (pertempuran, permusuhan, dsb): ~ perkelahian; 4 ki menuangi air (bensin) pd pompa supaya air (bensin) dapat keluar: ~ pompa air; 5 ki mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan keterangan atau data yg diperlukan: polisi ~ tertuduh dng pertanyaan-pertanyaan; 6 ki menjebak dng umpan untuk mendapatkan keuntungan bagi pihaknya: untuk menyelamatkan posisi raja yg terancam dl permainan catur itu, ia ~ lawan dng mengorbankan sebuah kudanya; 
~ di air keruh, pb mencari keuntungan dl keadaan yg kacau; ter·pan·cing v 1 tertangkap dng pancing; kena pancing; terkail: banyak ikan besar ~;2 ki tertarik hatinya oleh bujukan dsb; terpikat; terjebak: banyak orang ~ oleh propaganda yg muluk-muluk; pan·cing·an 1 n yg dipakai untuk memancing (memikat, menarik hati, dsb); 2 ngerakan (tembakan dsb) untuk memancing musuh; 3 n kata-kata (perbuatan dsb) untuk mencari sebab perkelahian; 4 v berasa sakit pd tenggorok (ketika menelan); 5 n Sas teknik penyajian awal cerita rekaan untuk memancing minat pembaca; 
pe·man·cing n orang yg memancing; pengail: seorang ~ harus sabar; ~ suara orang atau alat yg berfungsi sbg penarik suara; pe·man·cing·an n proses, cara, perbuatan memancing;  ke·pan·cing·an a berasa sakit pd tenggorok ketika menelan krn terasa ada sesuatu yg tersangkut; kail-kail

Pangilar: berupa jaring, bahannyakokoh seperti kawat – bukan dari benang atau dari bambu – yang dianyam menyerupai bubu, salah satu sisinya merupakan tempat ikan masuk, dan di sisi lain ikatannya dapat ditutup dan dibuka untuk mengeluarkan ikan dari dalam pangilar. Prinsipnya persis seperti bubu, dengan ukuran lebih besar, biasanya 70 x 70 x 70 Cm, berbentuk kubus. Pangilar ditinggal di rawa, di tempat yang diketahui dilalui banyak ikan, dan dilihat serta diambil isinya setiap pagi dan sore

Panjek: panjat (digunakan di Batubara sekitarnya)

Parang: pisau panjang, tebal dan lebar; ~mondok parang pendek dan lebar seluruh bahan terbuat dari logam termasuk hulunya

Parung: semacam keris berluk menyerupai ular menjalar

Pasu: bejana atau jambangan besar, dibuat dr tanah untuk tempat air dsb

Patah tulang: jenis pohon Eupharbia tirucalli L; Getahnya digunakan untuk meracun ikan sehingga mudah ditangkap, tetapi berbahaya bila mengenai mata karena dapat menyebabkan kebutaan, Getah dari tanaman patah tulang mengandung senyawa euphorbone, taraksasterol, alfa-laktucerol, euphol, senyawa damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada selaput lendir, kautschuk (zat karet) dan zat pahit. Bau tanaman ini lemah dengan rasa mula-mula tawar namun kelamaan akan menimbulkan rasa tebal di lidah. Sementara getahnya beracun (toksik).; dijadikan obat untuk sakit lambung, rhematik, sifilis, nyeri saraf, penyakit kulit, kusta; Wasir, tulang patah, sakit gigi, tahi lalat membesar dan gatal, kutil; Tertusuk benda tajam (kaca), kapalan/penebalan kulit dan keseleo.

Payang: Perahu besar bersayap perisai; me·ma·yang v mengampu; memapah

Pelang:  perahu dari sebatang kayu yang lunasnya rata

Pelawan: jenis kayu tristaniopsis spp; ~darat kayu pelawan di tanah gersang

Pematang: galangan

Pemuras:senapang penabur

Penanggalan: sesuatu yang ditanggalkan atau keluar dari sesuatu; hantu penghisap darah orang yang baru beranak;

Pencalang: perahu besar peninjau (pengintai musuh); perahu besar untuk mengangkut barang dagangan (sering dipakai untuk memata-matai musuh dng memakai sifat dagangnya itu)

Pendahan: tombak pendek

Penderah: keris penangkal

Pengki/pokkih: jenis pohon kayu

Penjajap: Perahu besar dua tiang pengangkut barang-barang niaga yang bisa berfungsi sebagai kapal perang

Pepulut: pohon urena lobata pepulut, salah satu bahan perincis tepung tawar. Lambang kekekalan 

Perahu: kendaraan air (biasanya tidak bergeladak) yg lancip pd kedua ujungnya dan lebar di tengahnya; 
-- bertambatan, dagang bertepatan, pb usaha dagang yg teratur dan sesuai tempatnya; -- papan bermuat intan, pb sesuatu yg tidak layak diperjodohkan; --sudah di tangan, -- sudah di air, pb sudah siap sedia segala keperluan untuk melakukan suatu pekerjaan; terlongsong -- boleh balik, terlongsong cakap tak boleh balik, pb perkataan yg tajam kerap kali menjadikan celaka diri dan tidak dapat ditarik kembali, sebab itu jika orang hendak berucap, hendaklah dipikirkan lebih dahulu;  -- balang perahu layar, bertiang dua; sampan balang; -- belongkang sampan kecil yg dibuat dr sebatang pohon; -- bercadik perahu yg menggunakan penyangga di kanan kirinya untuk keseimbangan; -- gubang perahu layar; -- jolong-jolong perahu yg haluannya berparuh panjang; -- lading perahu kecil panjang bentuknya, terbuat dr sebatang kayu; --lepa perahu kecil dibuat dr sebatang kayu dan biasanya bercadik; -- mancung perahu yg bentuknya spt seludang; -- mayang perahu untuk menangkap ikan di laut; -- pemayang perahu nelayan (yg menangkap ikan dng jaring besar); --pukat perahu mayang; -- sasak rakit (kendaraan air yg dibuat dr rangkaian batang kayu atau buluh, kadang-kadang juga dr batang pisang); ber·pe·ra·hu v naik perahu

Petala: lapis; susun(an); tingkat(an): tujuh -- bumi, tujuh daerah bumi

Petaling: pohon, kayunya dibuat bahan bangunan (tiang dan lantai rumah, jembatan dsb), buahnya dapat dimakan, Ochanostachys amentacea, disebut juga Petata

Petang: antara pukul 17.00 hingga 18.00; masa dulu

Petaram: keris kecil untuk wanita, panjangnya sejengkal

Petula: Gambas atau oyong (Luffa acutangula, suku labu-labuan atau Cucurbitaceae), adalah komoditi sayuran minor. Penanamannya biasanya dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain. ~ dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur manis, ~ masih sekerabat dengan belustru (Luffa aegyptica).

Pinaga: medang gatal (Schima wallichii); sejenis pohon penghasil kayu pertukangan berkualitas sedangyang  termasuk ke dalam keluarga teh (Theaceae), memiliki lapisan semacam miang yang keluar berhamburan ketika digergaji dan menimbulkan rasa gatal di kulit.

Pinang: tumbuhan berumpun, berbatang lurus spt lilin, tangkai daun yg melekat pd batang berbentuk spt lembaran kulit, buah yg tua berwarna kuning kemerah-merahan untuk kawan makan sirih dsb; Areca catechu;  buah pinang; biji pinang;
darah baru setampuk -- , pb masih muda sekali (belum banyak pengalaman); spt -- dibelah dua, pb (dua orang yg) serupa benar; spt -- pulang ke tampuknya, pbsudah pd tempatnya; sudah cocok; 
-- jerkat pinang yg masih muda; -- kotai buah pinang tua yg sudah kering; --masak buah pinang yg sudah tua berwarna kuning kemerah-merahan; -- merah pinang yg pelepah dan tulang daunnya berwarna merah, ditanam sbg tanaman hias; Cyrtostachys lakka; -- raja pinang merah; -- sebatang ki tidak bersanak saudara; -- senawar tumbuhan palem pinang besar, Actinochytis calapparia; --sirih jenis palem yg berbatang lurus dan agak licin, tingginya mencapai 10 m, berdaun sirip agak melengkung, buahnya digunakan sbg bahan campuran untuk menyirih; Area catechu; 
pe·mi·nang n tempat sirih; me·mi·nang v 1 meminta seorang perempuan (untuk dijadikan istri); melamar:tidak ada yg berani ~ anak jutawan itu; 2 ki melamar (pekerjaan dsb): kabarnya lebih dr seratus orang yg ~ pekerjaan itu; 
pi·nang·an n 1 permintaan hendak memperistri: ~ nya ditolak oleh orang tua gadis itu; 2 lamaran (pekerjaan dsb); 
pe·mi·nang n 1 orang yg meminang: ~ gadis itu masih ada hubungan keluarga; 2pelamar (pekerjaan); 
pe·mi·nang·an n proses, cara, perbuatan meminang: dl hal ~ orang-orang tua harus diikutsertakan;

Piol: biola; banyak~:  banyak trik

Polong: hantu atau roh jahat yg suka mengganggu orang (menyebabkan penyakit dsb); penyakit saraf yg disebabkan oleh guna-guna; spt -- kena sembur, pb berlari cepat-cepat krn ketakutan dsb

Puding: tumbuhan semak, biasanya sering dijadikan tanaman pagar, warna daunnya merah (ada bermacam-macam, spt -- emas, -- hutan, -- merah, -- perada); Graptophyllum pictum

Pukat: jaring (jala) besar dan panjang untuk menangkap ikan (bermacam-macam bentuk dan namanya spt -- tahan, -- tarik); -- terlabuh, ikan tak dapat, pb pekerjaan yg sia-sia belaka; -- harimau pukat yg sangat besar yg digerakkan oleh mesin sehingga dapat menangkap ikan secara besar-besaran; -- jepang pukat yg ditarik oleh perahu motor; --payang pukat yg tidak ditarik ke pantai, melainkan ditarik ke laut oleh perahu pukat (pemayang); -- petarang  pukat besar yg ditarik perahu mayang; -- tahan pukat yg ditahan atau dipasang pd suatu tempat di antara karang-karang di laut, lalu ikan dihalau atau digiring ke dalamnya dng memukul-mukul air atau dng bersorak-sorak; -- tangguk pukat (jala) yg diberi berbingkai sekelilingnya sehingga dapat ditahan dl selokan dan ikan dihalau ke dalamnya; -- tarik pukat yg ditarik ke laut oleh perahu (sampan) pukat; me·mu·kat v menangkap ikan dng pukat; pe·mu·kat n nelayan yg menggunakan pukat; perahu mayang

Pulasan: tumbuhan yg bentuk buahnya spt rambutan, tetapi lebih besar dan bulunya lebih pendek (kaku, kasar); Nephelium mutabile

Puntianak:  hantu perempuan (suka mengambil anak kecil atau mengganggu orang melahirkan); mungkin sama dengan kuntilanak di jawa

Raga: keranjang yg kasar terbuat dr rotan: -- buah-buahan; 
me·ra·ga a 1 spt raga; 2 kasap; berserabut; bola yg terbuat dr anyaman rotan: bermain sepak -- , bermain raga (dng menendang raga itu tinggi-tinggi dan menjaga supaya jangan jatuh); takraw

Rajah: tattoo, ornament

Rajih: kuat

Rantau: tempat me~: mencari tempat lain untuk didiami

Rasak: pohon kayu tinggi mencapai 25 m, panjang batang bebas cabang 10 – 20 m, diameter dapat mencapai 60 cm, tidak berbanir. Kulit luar berwarna kelabu-putih, tidak beralur, sedikit mengelupas, mengeluarkan damar berwarna putih atau putih-kuning; Vatica spp

Ratu: raja perempuan

Raut/sekin: pisau belati atau parang kecil

Rawai: alat untuk menangkap ikan yg dibuat dr tali atau rotan yg direntangkan dan diikatkan beberapa buah kail; 
me·ra·wai v menangkap ikan dng rawai; memasang rawai

Rebab: alat musik gesek menyerupai biola bertali dua atau tiga, biasanya digesek dng cara ditegakkan di lantai dan penggeseknya berada di belakang rebab; 
be·re·bab v memainkan (menggesek) rebab

Rebana: gendang pipih bundar yg dibuat dr tabung kayu pendek dan agak lebar ujungnya, pd salah satu bagiannya diberi kulit; be·re·ba·na v bermain rebana

Rembang matari: lewat pukul 15.00

Rencong: pisau bergagang panjang, bermata lurus agak melengkung

Royan: jerat ikan dsb yang panjangnya kira-kira 2 meter lebar 1 meter pakai duri-duri bercabang (injab) di mulutnya, dipasang di air deras

Rukam: pohon yg berduri, buahnya bulat masam, banyak bijinya dan dapat dimakan; Flacourtia rukam

Sabuk: tali pinggang

Sagur: Perahu besar yang beralas datar namun tidak kencang berlayar, terkadang ditolak galah untuk maju

Salang: keris panjang tanpa luk

Salin: ganti, per~an: pakaian ganti

Salut: sampul; sarung; pembungkus; selongsong: -- giginya dr emas; 
ber·sa·lut v berlapis (bagian luar); bersampul; bersarung; berbungkus: kini tubuhnya tinggal tulang - kulit; giginya - emas; 
me·nya·lut v melapis; menyampul; membungkus: ia - keris pusaka itu dng kain putih; 
me·nya·luti v memberi lapisan; melapisi; 
ter·sa·lut v telah disalut; 
sa·lut·an n hasil menyalut; 
- lembut bahan (spt tekstil, lapisan, peratan pegas lembut) untuk melapisi jok kursi dsb; 
pe·nya·lut n sesuatu yg digunakan untuk menyalut; 
pe·nya·lut·an n proses, cara, perbuatan menyalut

Sambal: makanan penyedap yg dibuat dr cabai, garam, dsb yg ditumbuk, dihaluskan, dsb, biasanya dimakan bersama nasi; --kemiri sambal yg dibuat dr cabai dan kemiri yg dibakar atau digoreng kemudian ditumbuk dng bumbu lainnya; -- belacan sambal yg dibuat dr cabai, tomat, garam, dan belacan; ~lada garam sambal mentah dari campuran cabai, bawang, garam dan jeruk nipis/tomat; ~laut: sambal awalnya di buat nelayan saat melaut dan digiling tidak halus (popular di Langkat); ~patah mirip dengan sambal laut dengan cabai tidak digiling tapi dirajang atau dipatah-patahkan saja; ~serai sambal dengan rajangan hati serai dan berbagai bahan lain; ~kerak kelambir sambal dengan campuran kelapa yang dibakar; ~lengkong sambal dengan campuran ikan tenggiri atau senangin yang telah dikecai seperti abon (popular di Deli); ~tempoyak sambal yang dicampur pekasam durian; ~ikan balado ikan goreng; ~kecepai balado udang rebon atau sambal dengan campuran udang rebon; ~binjai sambal dengan campuran buah kemang; ~cenceh  sambal dengan tambahan udang segar, udang pukul;

Sambau: rumput eleusine indica, salah satu bahan perincis tepung tawar. Lambang pertahanan, ketuguhan dan kekuatan hidup 

Sampan: perahu kecil; -- ada pengayuh tidak, pb hendak melakukan sesuatu, tetapi tidak lengkap syarat-syaratnya; ada -- hendak berenang, pb sengaja berpayah-payah padahal sebenarnya tidak perlu berbuat begitu; -- bidar kl perahu perang; -- seludang sampan yg berbentuk seludang; perahu mancung; -- pukat sampan yg dipakai untuk menangkap ikan dng pukat; ber·sam·pan v menggunakan sampan; naik sampan: - ke pulau itu; 
ber·sam·pan-sam·pan v bersenang-senang dng atau berekreasi dng naik sampan

Sanai:  hantu dengan berbagai wujud; ~darat: menyerupai inti batang kayu yang panjang dan rupanya berubah-ubah, terbenam dalam air, jika terpijak oleh orang yang lemah semangatnya jika sampai di darat ia sakit yang diawali dengan kebas-kebas; ~api: datang saat tengah malam saat sampan sedang berlayar tanpak kelip-kelip yg semakin besar berekor dan berbau amis, ia bisa muncul di tiang kapal hingga kapal memberat dan karam; ~tikar kecik: biasanya berada dekat tepi pantai  dalam air atau sungai yg bisa menggulung manusia, jika malam bercahaya pendar-pendar di air dangkal, ukurannya berkisar 3x3m; ~tikar besar: lebarnya kira-kira 200m persegi, jika di tengah laut kira-kira 3 mil dari pantai, walau angin berhembus di daerah yg ada sanainya tidak terasa hembusan angin, berlendir dan berjekat warna putih kuning, ia bisa menghisap darah

Sangka kala: sejenis alat tiup yang terbuat dari cangkang kerang besar, alat tiup ini disebut sangka kala karena bernama sangka dan ditiup secara berkala atau bunyian berkala. Pada zaman dahulu sangka kala biasa digunakan dalam saat tertentu, seperti untuk meminta perhatian orang banyak, ketika hendak mulai berperang mengumpulkan prajurit dan banyak lagi kegunaan sangka kala dalam tabuh larangan

Sangka: kulit kerang besar (untuk trompet dsb); duga

Sarun: alat musik berupa bilah-bilah logam yg diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6—8

Se-: semas 1mayam; setail 16

Sebasah: kayu masam; Aporosa spp. (Euphorbiaceae)

Sebatang rokok: kira-kira waktu 15 menit

Sedangbela: semacam hantu penanggalan

Sejum’at: 7 hari

Sejumbang: semujam, lilitan kain pada kepala pria, dililit sekali putar (Semutar), tanpa memiliki aturan karangan atau solek.  Ini adalah jenis ikat kepala bagi masyarakat Melayu kebanyakan saja - di pesisir timur Sumatera Utara, yang cuma berfungsi layaknya topi, saat ke bendang (sawah), ke laut, berkebun, buruh, perdukunan dan aktifitas kebanyakan.

Sekunar: semacam perahu agak besar berpendayung

Selukung: perisai besar

Selumpitan: seperti sumpitan namun dari buluh serip panjang ruas 1 hingga 1,5 depa

Semarayan: menantu dari saudara perempuan dari mertua perempuan; semberayan

Semenda: orang lain yang telah menjadi bagian dari sebuah keluarga, seperti menantu dsb

Semujam: sejumbang, semutar, lilitan kain pada kepala pria, dililit sekali putar (Semutar), tanpa memiliki aturan karangan atau solek.  Ini adalah jenis ikat kepala bagi masyarakat Melayu kebanyakan saja - di pesisir timur Sumatera Utara, yang cuma berfungsi layaknya topi, saat ke bendang (sawah), ke laut, berkebun, buruh, perdukunan dan aktifitas kebanyakan.

Senangin: sejenis ikan laut yang tergolong ke dalam suku Polynemidae; Eleutheronema tetradactylum

Sengkawang: nama buah dan pohon dari beberapa jenis Shorea, suku Dipterocarpaceae, yang menghasilkan minyak lemak

Senohong: jenis ikan laut; Leptomelanosoma indicum

Sentul: pohon kecapi; tumbuhan yg batangnya tumbuh tegak dan lurus, tingginya mencapai 25—30 m, berdaun majemuk dan beranak daun tiga, buahnya bulat, kulit buahnya tebal berwarna kuning kehijau-hijauan, daging buahnya berwarna putih lunak, masam, dan dapat dimakan; Sandoricum koecape

Sepenggalahan: kira-kira pukul 10

Sepenuh: pohon eurycles ambourensis, salah satu bahan perincis tepung tawar. daun sepenuh membungkus daun kalinjuhang, pepulut, gandarusa

Serah: tawakkal, beri

Serai: tanaman tahunan termasuk suku Gramineae, membentuk rumpun yg padat, batangnya kaku dan pendek, bentuk daunnya spt pita yg meruncing ke ujung, menghasilkan minyak serai, bonggol batang yg muda digunakan sbg penyedap berbagai masakan; Andropogon nardus; 
serumpun -- , selubang (seliang) bagai tebu (serumpun bagai -- , seikat bagai sirih), pb seia sekata; rukun sekali; 
-- dapur serai gulai; -- gulai serai yg dipakai sbg rempah gulai; Cymbopogon citratus; -- wangi tumbuhan rumpun dan lebih tinggi dp serai dapur;Cymbopogon winterianus

Serama: gendang yg sebelah dipukul dng tangan dan yg sebelah lagi dipukul dng pemukul; 2 permainan silat (dng pedang); 
ber·se·ra·ma v 1 bermain gendang serama; 2 bermain silat (dng pedang)

Serampang: tombak yg ujungnya bercabang tiga untuk senjata atau untuk menangkap ikan; me·nye·ram·pang v menombak dng serampang (dng cara ditusukkan atau dilemparkan); ter·se·ram·pang v kena serampang; terkait (spt layang-layang tersangkut di pohon); tersangkut; ki tertahan (spt perahu yg terhenti); tersekat; terhenti; me·nye·ram·pang v 1 melempar secara melintang dan seakan-akan sejajar dng tanah (tt barang yg berukuran panjang); ~duabelas: tari pulau sari yang ditata lebih apik oleh Guru Sauti dari Perbaungan

Serdam: seruling buluh yg tiupannya spt clarinet yaitu long flute yang dimainkan dengan cara meniup dari ujungnya (up blown flute) dengan meletakkan bibir pada ujung bambu secara diagonal, memiliki enam lubang nada, yakni : di bagian atas dan satu di bagian bawah, sedangkan lubang tiupnya merupakan ujung dari bambu tersebut; be·ser·dam v membunyikan serdam

Serkap: lukah yg bentuknya spt kerucut (dibuat dr buluh atau rotan, ujungnya terbuka untuk menangkap ikan di air yg dangkal dng menyungkupkannya pd ikan yg akan ditangkap); sangkar yg bentuknya spt kerucut; 
me·nyer·kap v menangkap ikan dng serkap; menudungi (menyungkup, mengurung) dng sangkar (keranjang dsb) yg bentuknya spt kerucut; menyerang dng tiba-tiba; menggerebek; menyergap; 
me·nyer·ka·pi v menudungi (menyungkup, mengurung) dng sangkar (keranjang dsb) yg bentuknya spt kerucut; 
pe·nyer·kap·an n proses, cara, perbuatan menyerkap;  penggerebekan; penyergapan

Seruit/jeluir: serampang

Serunai: alat musik tiup jenis klarinet yg dibuat dr kayu atau lainnya, bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara; -- laut n tumbuhan yg hidup di pantai (laut) yg bunganya berwarna kuning, akarnya dapat digunakan untuk obat penyakit keputihan; Wedelia biflora

Serunjang: tombak kayu

Setapu: penjerat ikan dsb seperti bubu sehasta pakai duri di dinding dalam

Setinggar/kopak: senapang locok yang disang dengan tunam

Sewar: keris bengkok

Siakap: Ikan kakap tawar dan air masin; Lates calcarifer

Sidingin: pohon kalanchoe pinnata, salah satu bahan perincis tepung tawar. Lambang kesejukan, ketenangan, kesehatan 

Siku: 1 sendi tangan antara lengan atas dan lengan bawah; 2 gagang (bedil); popor; 3 sudut yg terjadi dr pertemuan dua garis yg tegak lurus satu sama lain; sudut 90o; 4 perkakas tukang kayu yg berupa sudut 90o (berbentuk L dan T) untuk menentukan apakah bangunan dsb berdiri tegak lurus; siku- siku; 5 belokan (kelokan) jalan yg merupakan sudut; 
diraih -- ngilu, direngkuh lutut sakit, pb serba salah dl suatu pekerjaan yg sangat sulit, dikerjakan berbahaya tidak dikerjakan berbahaya pula; 
-- keluang garis yg patah-patah merupakan sudut-sudut; 
si·ku-si·ku n 1 popor gagang bedil; 2 sudut siku (90o); 3 kasau-kasau (rusuk) yg melengkung pd lambung perahu; 
makan -, ki baik sifatnya; tidak -, ki tidak patut; tidak selayaknya; tidak jujur; 
ber·si·ku v memakai siku (dl berbagai arti); 
me·nyi·ku v 1 menyinggung dng siku; 2 merupakan sudut siku (90o); 
me·nyi·ku·kan v menyiku; menyinggung

Sipi: tidak tepat kenanya, tidak kena betul, menyerempet

Sirih:  tumbuhan merambat di pohon lain, daunnya berasa agak pedas, biasa dikunyah bersama dng pinang, kapur, gambir sbg makanan yg mencandu, penguat gigi, dsb;Piper betle; daun sirih: makan -- , mengunyah sirih selengkapnya; membujur -- ,lonjong lancip di bawah (tt bentuk muka dsb); mengantar -- , kl mengirimkan bermacam-macam barang kpd bakal besan (menjelang perkawinan); 
-- naik junjungan patah, pb baru hendak naik derajat kehidupannya sudah mendapat kesusahan; -- pulang ke gagang, pb sudah pd tempatnya; kembali spt semula; seikat bagai -- , serumpun bagai serai, pb seia sekata; sehina semalu; bersama-sama menanggung untung dan rugi atau senang dan derita; 
-- carang daun sirih yg tipis dan lunak; -- hutan tanaman merambat, berdaun spt sirih; kadok; -- kerakap daun sirih yg kasar dan kaku; -- larang daun sirih yg tipis dan lunak; -- lezat daun sirih yg diberikan oleh pengantin laki-laki kpd pengantin perempuan (pd upacara temu pengantin); -- masak sirih selengkapnya (dng kapur, pinang, gambir, tembakau, dsb) untuk dikunyah; -- pinang barang-barang yg dibawa kpd seseorang sbg tanda penghormatan; -- sekapur sirih segulung selengkapnya; -- setampin sirih sekapur; -- tanya sirih selengkapnya yg diberikan kpd orang tua anak perempuan yg dipinang; --junjung rangkaian sirih dalam antaran perkawinan; ~temu urat sirih dengan tulang daun yang bertaut; me·nyi·rih v makan (mengunyah) sirih;me·nyi·rihi Mk v menyorongkan atau menyuguhkan sirih (tembakau, rokok); me·nyi·rih·kan v menyorongkan (rokok, tembakau, dsb); pe·nyi·rih n orang yg suka makan sirih; 
pe·nyi·rih·an n proses, cara, perbuatan memberikan, menyorongkan sirih, tembakau, rokok kpd (tamu dsb)

Sisik: lapisan kulit yg keras dng keping-keping (pd ikan, ular, kaki ayam, dsb);  minta -- pd limbat, pb menghendaki sesuatu yg mustahil tercapai; ber·si·sik v ada sisiknya; mempunyai sisik; me·nyi·sik v membuang sisiknya (tt ikan sebelum dimasak);  membersihkan pohon atau batang dr duri-durinya; memeriksa baik buruknya ayam sabung dng menilik sisik pd kaki ayam itu; menangkap ikan dng menyebarkan sisik ikan ke aliran air selokan dan menunggu ikan dng tangguk; me·nyi·siki v menyisik; -- bentuk jenis rumput, digunakan sbg pakan ternak; Desmodium triflorum; nama pohon kayu

Siwek: penis

Suar: nyala api (suluh, pelita) untuk tanda (isyarat): membagi ~ , memberi tanda isyarat dng suar; obor atau suluh untuk memikat ikan;~bakar suar bakar; -- laut rambu laut; ber·su·ar v memakai suar; memberi isyarat (tanda) dng suluh dsb; 
me·nyu·ar v menyuluhi; menerangi; - ikan memikat ikan dng suar; - lebah mengusir lebah dng memakai suar agar madu dan lilinnya dapat diambil; me·nyu·ar·kan v menunjukkan dng menggunakan suar; 

Subang: anak perempuan, anting2

Subuh: sewaktu fajar mulai terbit

Sula: tombak (sering dijadikan untuk mengupas sabut kelapa juga)

Sulangat: alat penangkap ikan dari jaring benang tebal, berbentuk empat segi yang setiap ujungnya diikat dan menyatu pada satu bambu sepergelangan tangan yang berfungsi sebagai pegangan nelayan. Nelayan menggunakan alat ini di perairan yang agak lapang dan jernih, sedang nelayan menunggu duduk di para-para (tempat duduk dari papan di pohon cukup besar di atas rawa) dengan sulangat di pegang ke dua belah tangan, menunggu ikan lewat dan memilih ikan besar atau agak besar untuk ditangkap dengan mengangkat ~ secepat dan sekuat tenaga. Karena ikan sering bergerombol dan berenang berduyun-duyun.

Sulung: anak paling tua; sering disingkat yong/ulung/long. Bah long: abang sulung; Tak Yong: kakak perempuan paling sulung; Ulung cik: anak urutan kedelapan

Sumpitan/damak: tulup; buluh, kayu atau logam berlobang diisi dengan sagar (kalam) enau berbusur dan ditiup keluar

Sundang: keris pandak nan lebar

Suri: wanita yang ditinggikan derajatnya

Tabal: tabuh (beduk) yg dipalu ketika meresmikan penobatan raja; me·na·bal·kan v mengumumkan penobatan raja; menobatkan; pe·na·bal·an n pengumuman penobatan raja; penobatan

Tajam: ukuran sudut kurang dari 90 derajat; 1 bermata tipis, halus, dan mudah mengiris, melukai, dsb (tt pisau, pedang, dsb): --spt pisau cukur; 2 runcing; berujung lancip: tongkat yg berujung --; sudut yg --; kelok jalan yg --; 3 lekas dapat melakukan sesuatu (melihat, mendengar, mencium bau, merasa, dsb): kucing itu -- penglihatannya; 4 kelihatan galak (tt pandangan): matanya memandang dng -- nya; 5 pedas atau keras (tt perkataan, kritik, dsb): mendapat kritik yg sangat --; 6 mudah menangkap atau mengerti (tt akal, pikiran, dsb): kurang -- otaknya; 7 mudah dapat melukai atau menyakiti: air sabun ini -- benar, barangkali banyak sodanya; 8 (sangat) nyata, jelas, dsb: terdapat perbedaan pendapat yg -- antara mereka; gambar di layar televisi itu kurang --; 9 cerdas (tt pikiran):pikirannya --; 
-- mata awas; -- mulut kata-katanya menyakiti hati; -- otak cerdas; pandai; mudah mengerti; -- pikiran cerdas; -- selera suka akan segala makanan; -- siasat sangat teliti (dl melihat, mendengar); -- tilik sangat teliti

Tambah: makin berkembang

Tampinis: pohon yg kayunya kuat dan tahan lama, Sloetia elongata, spt -- hitam, -- merah, -- putih; sejenis Damuli

Tandak: ronggeng; tari; ber·tan·dak v berjoget; menari; me·nan·dak v 1 menari sbg tandak; 2 menari; 
pe·nan·dak n penari tandak

Tandik: sengat, patil

Tangguk: keranjang dr rotan atau jaring berbingkai (untuk menangkap ikan, udang, dsb); -- rapat, keruntung bubus, pb suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros; semisal udang dl -- , pb sedang dl kesusahan (kesukaran); -- lerek dng bingkainya, pb suami istri yg hidup rukun sampai tua; 
me·nang·guk v menangkap (ikan dsb) dng tangguk; 
~ di air keruh, pb mencari keuntungan dsb ketika ada kekacauan (perselisihan dsb); 
ter·tang·guk v tertangkap dng tangguk; kena ditangguk; 
hendak menangguk ikan, ~ batang, pb mengharapkan untung, tetapi yg diperoleh kerugian; 
pe·nang·guk n 1 orang yg kerjanya menangguk; 2 alat untuk menangguk

Tangguk: keranjang dr rotan,  jaring berbingkai atau lain-lain untuk menangkap ikan, udang, dsb; ki tipu muslihat (untuk menjebak dsb): sekalian -- nya mengena; 
-- rapat, keruntung bubus, pb suami pandai mencari uang, tetapi istrinya terlampau pemboros; semisal udang dl -- , pb sedang dl kesusahan (kesukaran); --lerek dng bingkainya, pb suami istri yg hidup rukun sampai tua; 
me·nang·guk v menangkap (ikan dsb) dng tangguk; 
~ di air keruh, pb mencari keuntungan dsb ketika ada kekacauan (perselisihan dsb);
ter·tang·guk v tertangkap dng tangguk; kena ditangguk; 
hendak menangguk ikan, ~ batang, pb mengharapkan untung, tetapi yg diperoleh kerugian; 
pe·nang·guk n 1 orang yg kerjanya menangguk; 2 alat untuk menangguk

Tangkul:  jermal besar bertangkai yg dapat ditahan di dasar air (sungai, laut) dan dapat pula diangkat ke permukaan air; 
me·nang·kul v menangkap ikan dng tangkul.

Tangunan: sejenis pohon

Tanjak: menganjur ke atas (tt jalan, destar, layar, dsb); ber·tan·jak v berjalan (berdiri) dng mengangkat tumit; berjengket; 
~ baru bertinjau, pb melakukan sesuatu sebagaimana mestinya;  me·nan·jak 1 v menganjur ke atas: layarnya dipasang ~; 2 v mendaki; memanjat: mobil tua itu tidak kuat ~ dan melewati jalan yg berkelok-kelok itu; 3a naik agak miring (tt jalan): jalannya agak ~ sedikit; 4 v menjadi lebih tinggi (tt karier dsb); meningkat; 
me·nan·jak·kan v menganjurkan ke atas; membawa naik (mendaki); 
~ ilmu pergi ke negeri lain untuk mengajarkan ilmu; ~ silat pergi ke negeri lain untuk bertanding silat atau mengajarkan silat; di·tan·jak·kan v dinaikkan; tak lalu dandang di air, di gurun ~ , pb dng berbagai-bagai ikhtiar untuk menyampaikan maksudnya; tan·jak·an n bagian yg menanjak; jalan yg mendaki

Tapai tenang: sejenis pohon

Tata: canai, susun

Taut: tali yg diberi berkail (untuk menangkap ikan), pancing yang dicacakkan di tepi sungai lalu diberi tanda tanpa ditunggu si pemancingnya. ber·ta·ut 1 menutup (berkatup) kembali; menjadi rapat (tt sesuatu yg renggang, bercerai, luka, dsb): luka itu berangsur kering dan ~; 2 berpaut

Tawak-tawak; tetawak: gong untuk memberi alamat, mengerahkan orang supaya berkumpul; dsb

Tedas: nyata, terang, jelas. (Tuju nak tedas, ajang nak jelas, punai nak keras)

Tehat: luas tak berbatas

Telangkup: tertungkup, tertiarap. (Telangkup abu: terjatuh layaknya abu di tanah)

Tembakau: tumbuhan berdaun lebar, daunnya diracik halus dan dikeringkan untuk bahan rokok, cerutu, dsb; Nicotiana tabacum; racikan daun tembakau yg sudah kering untuk rokok, sugi, dsb; -- deli daun tembakau yg dulu dikirim ke Eropa untuk dijadikan daun penggulung rokok cerutu; -- hidung tembakau yg ditaruh pd lubang hidung untuk dihirup baunya; -- hutan tumbuhan yg daun dan akarnya dibuat obat; Solanum verbascifolium; -- kepala tembakau berkualitas tinggi; --kerosok daun tembakau yg telah dikeringkan dan tidak diiris (termasuk kualitas rendah); -- lempeng tembakau yg dibuat berkeping-keping tipis; -- lempengantembakau lempeng; -- mole tembakau yg setelah diiris halus, dijemur, diembunkan, dan dikeringkan; -- sek tembakau rokok pilihan yg halus racikannya; -- singgung tembakau garangan; -- sisik tembakau untuk sugi; -- tampangtembakau yg halus racikannya lalu dijemur, diembunkan, dikempa, dan dapat disimpan bertahun-tahun; -- tengkuk tembakau berkualitas menengah; 
per·tem·ba·kau·an n urusan (perusahaan dsb) tembakau

Tembasu: pohon yg kayunya dapat dibuat papan dsb, kebanyakan masuk jenis Fagraea; 
-- bukit tumbuhan yg kayunya dapat dijadikan papan, Fagraea sororia; -- hutantembesu bukit; -- kapur tembesu bukit; tembesu hutan; -- padang, Fagraea lanceolata; -- paya, Fagraea fragrans; -- tembaga riang-riang, Fagraea gigantean

Tembikai: semangka; mendikai; Citrullus edulis

Tempuling: seperti serampang; tombak kecil memakai tali untuk menangkap ikan

Tendak: tidak, tidak mau

Tengah hari: kira-kira pukul 12.00

Tenggalong: sejenis hantu penanggalan

Tengkalah: perangkap panjang berbentuk limas untuk menjerat ikan dsb di lubuk; ranting-ranting (daun-daun dsb) yg ditegakkan di sawah untuk menakut-nakuti burung

Tengkara: pohon penghasil gaharu; Aquilaria malaccensis

Tengkuluk: kain kepala; kerudung; destar: ke mana pun pergi orang itu selalu memakai --; kain penutup kepala;
ber·teng·ku·luk v memakai tengkuluk; berdestar: setelah berpakaian rapi kemudian beliau pun ~ tenunan sutra; 2 bercadar: Bini Tuan guru tu ~ kain sutra pilihan

Teras: bagian kayu yg keras; inti kayu: pd irisan penampang kelihatan -- yg dikelilingi lingkaran-lingkaran kayu yg dapat menunjukkan umurnya;  
bertemu -- dng beliung, pb dua orang bertengkar yg sifatnya sama-sama keras; ber·te·ras v ada terasnya; mempunyai teras; 
~ ke dalam, ki berilmu (mempunyai ilmu); memiliki kekayaan, yg tidak kelihatan: ~ke luar (bagai pimping), ki spt mempunyai ilmu, kekayaan, ketampanan, dsb padahal sebenarnya tidak: ~ ke rusuk, ki dikuasai oleh kaum keluarganya; di manakah ~ kayu mahang, pb jangan mengharapkan sesuatu yg mustahil; ber·te·ras·kan v ki berdasarkan; berasaskan; mempunyai dasar (perjuangan dsb; semen yg dibuat dr serbuk tanah yg keras (tanah cadas)

Terkelincir matari: lewat pukul 12.00

Terumpet: terompet

Terung: tumbuhan yg buahnya disayur atau dimakan mentah, bentuk buahnya bervariasi antara bulat panjang, bulat telur, atau bulat pendek, warna buah bervariasi antara putih kehijau-hijauan, hijau pucat, atau ungu; Solanum melongena ; ~ungu terong berwarna ungu berbentuk bulat panjang; ~telunjuk terung berwarna hijau keputihan berukuran telunjuk; ~belanga terong bulat seukuran kepalan tangan yang enak bila dimasak kari; ~ulam terong bulat kecil enak dilalap; ~belanda jenis tanaman anggota keluarga terung-terungan (Solanaceae) yang enak dijus; sembam~ terong ungu yang dipanggang dan dimakan dengan sambal tertentu dengan nama lain: gulai darat

Tida: tidak

Tikam sudut: ukuran sama sudut 60 derajat

Tipi/sula tiga: trisula; tombak bermata tiga

Tirus: makin ke ujung makin kecil: keris ini mempunyai mata yg panjang serta --; 
me·ni·rus v menjadi tirus; makin ke ujung makin kecil: di bagian kiri terbentang sebidang sawah yg ~ hilang ke belakang tanjung

Tongkang: perahu yg agak besar (untuk mengangkut barang dsb)

Tuamang: jenis pukat yang biasanya dipasang pada waktu subuh

Tuar: semacam bubu panjang 1 meter dipasang di air deras.

Tuasan: tempat penjerat ikan yang terbuat dari buluh dan dihiasi pelepah kelapa untuk tempat ikan bermain dan berkumpul; rumpon

Tuba: pohon yg akarnya beracun, dapat memabukkan (meracun) ikan dsb; Derris elliptica; akar pohon tuba; racun ikan (dibuat dr akar tuba),  spt ikan kena -- , pb bingung tidak keruan atau sudah tidak berdaya lagi; -- habis, ikan tak dapat, pb pekerjaan yg sia-sia (tidak mendapat untung, bahkan mendapat rugi); air susu dibalas dng air -- , pb perbuatan baik dibalas dng perbuatan jahat; -- tikus racun (pembunuh) tikus; berangan; me·nu·ba v 1 membunuh (ikan dsb) dng tuba; 2 ki menyakiti; menyiksa (hati dsb);  me·nu·bai v menuba

Tulat: tiga hari lagi

Tumbak: senjata tajam dan runcing, bertangkai panjang, untuk menusuk dr jarak dekat atau jauh (dng cara melemparkannya); ada bermacam-macam; spt ~pengawinan -- bandang; -- berambu; -- sagang; -- serampang, ~cogam; satuan ukuran panjang 12 kaki; cengkal; 
-- benderang tombak kerajaan yg dibawa oleh pembawa tombak yg berada di kiri kanan raja; tombak yg tangkai dekat mata tombak dihiasi dng bulu kambing dsb; --kembar dua pemain yg menjadi ujung tombak (dl sepak bola); -- pancing Pet alat penangkap yg diturunkan ke dl pipa yg jatuh di dl sumur untuk mengeluarkan pipa itu; -- pengawinan tombak yg digunakan pd waktu upacara kerajaan

Tumpul: ukuran sudut lebih dari 90 derajat;  papak pd ujungnya (tidak runcing); tebal pd bagian yg tajam (tidak tajam); majal:pisau yg amat -- ini tidak dapat dipakai mengiris bawang; ia meraut pensil yg --; dia sedang mengasah pisau yg -- itu; 2 ki tidak mudah mengerti; bodoh: pikirannya sangat –

Tunam: ter·tu·nam v terunjam

Turap: campuran yg digunakan untuk melekatkan (melepa) batu bata dsb agar menjadi tembok, dinding pelabuhan dsb, lapis (semen, pasir) pd tembok dsb; tepi yg ditampalkan; plester; ber·tu·rap v bertepi sesuatu yg ditampalkan; berlapis (bersalut); berlepa: lereng sungai itu sudah ~ dan tidak longsor lagi pd musim hujan; ~ air emas bertepi (bersalut) air emas; berhiaskan air emas pd tepinya; me·nu·rap v menyalut, melapis (msl tembok dsb)

Tutur: kata beradab

Ubat: obat, penawar

Ucu:  bungsu, anak bungsu atau anak urutan ketujuh; ncu cik: anak urutan ke14

Uda: muda, anak urutan keenam; Da cik: anak urutan ke 13

Umbut: ujung batang (kelapa, enau, dsb) yg masih muda dan lunak, dapat dimakan: alangkah nikmatnya apabila makan dng sayur -- kelapa pd tengah hari; 
cari -- kena buku, pb mencari yg baik, mendapat yg buruk; mencari -- dl batu, pbmelakukan pekerjaan yg sia-sia; 
-- kelapa pangkal pucuk kelapa yg belum berkembang di puncak pohon; 
meng·um·but v mengambil umbut

Upam: kilat, cahaya

Urai: terbuka

Utar-utar: perisai kecil yang dipakai saat bertikam-tikaman

Uteh: puteh, anak urutan keempat; Teh cik:anak urutan ke 11

Uwak: dari kata tua disingkat wak, saudara ayah atau emak yang lebih tua;  ~ulung/yong: saudara orang tua yang paling sulung; ~ngah: ~tengah: saudara orangtua yang nomor dua;  ~alang:  ~galang/benteng, ~urutan ki tiga; seterusnya utih, andak, uda, ucu (bungsu) hingga kembali lagi ke Ulung dan seterusnya dgn ditambahb kata cik

Wangkang: perahu besar Cina; jung kecil

Ya-en: dia itu, yang itu

Yung: perahu cina, jung

Komentar