Tengku Luckman Sinar, SH lahir di Istana Serdang di
Kotagaluh Perbauangan pada 27 Juli 1933. Beliau dinobatkan menjadi Tuanku Sultan
Negeri Serdang, menggantikan abangdanya yang mangkat pada 28 Januari 2001 – Tuanku Abu Nawar Sharifu'll Alam Shah al-Haj, pada 12 Juni 2002,
dengan gelar Tuanku Luckman Sinar Basarshah II.
Tuanku Lukman Sinar Basharshah II ibni Marhum
Sultan Sulaiman Sharifu’ll
Alam Shah, dikenal sebagai seorang seniman, sejarahwan, dan penulis yang sangat
aktif menerbitkan buku mengenai hal ihwal Melayu dan kebudayaan lainnya.
Ia menikah dengan bangsawan
Deli - Tengku Darat ul-Qamar binti Tengku Muhammad Hidayat gelar Tengku Suri; dan memiliki putera puteri: Tengku
Lukman Basharuddin Shukri gelar Raja Muda Indera Diraja, Dr. Tengku
Rabitta Cherise gelar Tengku Putri, Prof. Dr. Tengku Silvana
Khairunnisa gelar Tengku
Puan Paramaswari, Tengku Eliza Nurhan gelar Tengku Puan
Chandra Kirana, Dr.Tengku Thirhaya Zain gelar Tengku
Puan Chandra Devi dan Tengku
Myra Rozanna, M.Si /Tengku Mira Sinar gelar Tengku Puan Putri Bongsu.
Tuanku Luckman Sinar
selain banyak menulis buku, makalah, dan mengisi seminar di dalam dan luar
negeri, ia juga kembali menghidupkan kesenian senderatari tradisi Kesultanan
Serdang, yaitu Makyong. Setelah kemangkatannya, puteri bungsu beliau - Tengku Mira Sinar, terus menghidpkan apa yang
pernah dihidupkan oleh Tuanku Luckman, baik berupa kesenian juga koleksi
buku-buku Tuanku, yang dihimpun dalam sebuah Perpustakaan Tengku Luckman Sinar
di Medan.
Tuanku Lukman Sinar Basharshah II ibni Marhum
Sultan Sulaiman Sharifu’ll Alam mangkat
pada 13 Januari 2011 di Malaysia. Selanjutnya Sultan Negeri Serdang
dinobatkan kepada kemanakan beliau, yaitu Tuanku Achmad Thalaa Syariful Alamsyah ibni
Marhom Tuanku Abu Nawar Sharifu'll Alam Shah al-Haj.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar