Jumat, 21 November 2014

Hantu

oleh: M Muhar Omtatok

Dalam bahasa Melayu, Hantu berarti makhluk gaib yang diceriterakan  jahat dan dianggap terdapat di tempat-tempat tertentu.

Ada istilah Keteguran atau disapa hantu ,sebuah  kiasan untuk menyatakan demam sepulang berjalan-jalan, sesudah mandi di sungai atau sesudah bermain-main di panas matahari.

Kata hantu dipakai beragam dalam kiasan dan pepatah, seperti: 
Rupanya seperti hantu (rupanya sangat buruk), 
Ia berhantu makan durian (Ia gemar sekali makan durian);  
Takut di hantu , terpeluk ke bangkai (mendapat kesusahan atau kecelakaan karena takut akan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti).

Orang Melayu mengenal, kata:
  • 1.    Akuan: orang halus (hantu dsb) yg menjadi pelindung atau yg memasuki orang. Orang jawa mengenal istilah ‘perewangan’ untuk katayang sama dengan kata  Akuan ini.
  • 2.    Puaka: Penunggu gaib, yaitu makhluk gaib yang dahulu dijadikan akuan, lalu ia merasuk ke tubuh seseorang dari waris pemilik akuan hingga 7 turunan. Jika tubuh yang dimasuki tidak sebadan, maka si pemilik tubuh diyakini akan sakit atau terlihat aneh.
  • 3.    Biadi: sesuatu yang bersarang di tubuh, jika arti sebenarnya boleh saja berarti cacing yang bersarang di perut. Namun makna kiasnya adalah sesuatu keburukkan yang bersarang, jika meninggal boleh menularkan.


Saat ini, mungkin kita tak lah perlu percaya adanya hantu, namun sekedar berbagi khazanah, dahulu kita sering mendengar nama-nama hantu menurut bahasa orang Melayu:

1.       Mambang: makhluk halus yg menurut kepercayaan sebagian orang membinasakan manusia, penghulu sekalian hantu, dengan bermacam-macam warnanya. Di laut ada 8 petala dengan 8 Mambang, yaitu: Mayang Mengurai, Laksemana, Mambang Tali Arus, Mambang Jeruju,Katimanah, Panglima Merah, Datuk Panglima Hitam dan Baburrahman di Baburrahim.
2.      Jembalang: makhluk halus penunggu anasir, seperti tanah, air, angin.
3.      Si jambu rakai : Hantu penjaga buaya
4.      Penanggalan (Tenggalong): sesuatu yang ditanggalkan atau keluar dari sesuatu, yang diyakini mampu menghisap darah bagi orang yang baru beranak. Bahasa sastranya adalah: Sedangbela.
5.      Langsuir: hantu yang beragam bentuk yang terbang, bisa seperti kepala beserta usus, seperti elang, kunun dari bayi mencari bayi. Jika di Bali disebut Leak.
6.      Puntianak: hantu perempuan, suka mengambil anak kecil atau mengganggu orang melahirkan. Di jawa disebut Kuntilanak.
7.      Pelesit: hantu yang masuk ke dalam belalang, menghisap darah atau menyakitkan orang. Kunun boleh juga suruhan orang. Pepatah: Macam punyi pelesit (Tak merdu)
8.     Polong:  hantu atau roh jahat yg suka mengganggu orang hingga menyebabkan penyakit, penyakit saraf yg disebabkan oleh guna-guna.
Pepatah: Seperti polong kena sembur (berlari cepat-cepat krn ketakutan dsb), Seperti kena polong (kelakuan tak terajar).
9.      Hantu Dengut: hantu menyuruk terdiam namun seperti  berbunyi gema memanjang spt bunyi burung puyuh, gung, dsb.
10.  Sanai: hantu berbentuk  tikar, api, batang kayu di laut atau di darat (sungai).
11.   Kalimair: Sanai api.
12.  Hantu Guni/Hantu  Hitam: bila bersampan tengah malam, kadang ia ikut disampan, menyengetkan arah sampan.
13.  Kalimbidai: Hantu tikar yang menggulung korban, sampai korban tak berdarah lagi.
14.  Kalimuning: ia berbentuk ikan dondong di lubuk.
15.   Birik-birik: Burung malam berbunyi : berek berek, bila melintas rumah, di rmah konon jadi sakit.
16.  Burung Tujuh:  burung malam juga, bertuju membawa sakit.
17.   Udang Gara: semacam tahi bintang sebagai kiriman.
18.  Anggau: wujud lelaki besar lagi seram, berbau anyir.

Semua saya sajikan sebagai khazanah lampau saja,bukan untuk dipercayai :)